Tak beda dengan Indonesia, sistem pendidikan di Italia menderita atas keinfesienan. Namun, kasus seorang guru di Italia menggegerkan semua peserta dan mitra sistem edukasi, berkat kepedean sang protagonis yang melebihi skala kenekatan pegawai negeri sipil.&nbsp;
Guru filsafat dan sejarah tersebut hanya hadir untuk mengajar selama empat tahun dalam 24 tahun masa dinasnya. Antara 2001 dan 2021 ia mengajukan izin sakit sebanyak 67 kali dengan durasi antara 40 hingga 160 hari setiap kali cuti. Segala bentuk cuti pun ia telah pakai &mdash; dari cuti (digaji) untuk merawat orang tuanya, cuti melahirkan hingga cuti pelatihan lanjutan pula.&nbsp;
Walau level kenekatan sang guru &lsquo;professoressa fantasma&rsquo; dari awal ia berdinas pada 2001 rupanya fantastis, Kementerian Pendidikan Italia baru bertindak pada 2016, usai para murid, di sekolah di mana ia berdinas, menolak gurunya. Pemecatan guru fantom ini kemudian diikuti oleh pertempuran hukum yang berlangsung bertahun-tahun, di mana guru tersebut awalnya berhasil mencapai pembatalan pemecatannya. Kini, pemecatannya baru disahkan pengadilan.
Baca juga:&nbsp;<a href="https://artcallsindonesia.com/read/kenapa-sekolah-swasta-tak-seharusnya-menjadi-jawaban-dari-masalah-sekolah-negeri" target="_blank" rel="noopener">Kenapa sekolah swasta tak seharusnya menjadi jawaban dari masalah sekolah negeri</a>
<h3>Absen demi pendidikan lanjutan&nbsp;</h3>
Namun, hal ini tidak menghasilkan peningkatan dengan kehadiran sang guru di sekolah. Setidaknya, guru fantom ini tidak menyia-nyiakan waktu absennya: Dia telah memperoleh beberapa gelar selama itu, termasuk dalam sejarah kedokteran, kriminologi, teknologi baru, dan terapi hewan peliharaan.
Tidak hanya itu, dia juga terjun ke bidang jurnalisme dan mengangkat masalah-masalah sekolah di sebuah platform internet yang berfokus pada lika-liku sistem pendidikan. Sebagai seorang jurnalis kritis, ia akan menantang putusan pengadilan, yang telah mengesahkan pemecatan dia. Sang jurnalis jadi-jadian ini sudah menjamin bahwa ia akan mengungkap dengan jitu cerita versi real nya. Tapi nanti dulu deh. Saat ini beliau sedang berlibur di pantai.&nbsp;
(mrt, 29/06/2023)

Guru filsafat di Italia absen selama 20 tahun dalam masa dinasnya selama 24 tahun

Bulan April lalu seorang mahasiswa asal Korsel sempat menjadi bincangan medan dunia seni usai dia <a href="https://www.instagram.com/reel/CrxW5iaJDYa/?utm_source=ig_web_copy_link&amp;igshid=MzRlODBiNWFlZA==" target="_blank" rel="noopener">&lsquo;memakan&rsquo; sebuah karya seni </a>oleh Maurizio Cattelan. Berjudul &lsquo;Comedian&rsquo;, karya tersebut pernah dijual senilai 1,8 miliar rupiah walau hanya sebuah pisang yang ditempelkan dengan selotip pada dinding. Kala dipamerkan di museum Leeum Museum of Art di Seoul, Noh Hyun-soo mencopot pisang tersebut dan memakannya di hadapan tamu museum yang kemudian ramai di internet.&nbsp;
<h3>Bukan mahasiswa jurusan seni&nbsp;</h3>
Kini, mahasiswa tersebut membuka suara untuk pertama kalinya dan mengungkapkan bahwa sebelumnya ia&nbsp; tidak mengenal karya &lsquo;Comedian&rsquo; oleh Maurizio Cattelan. &lsquo;Menurut saya Comedian bisa dibilang merupakan karya seni, walau harga karyanya konyol. Akan tetapi, pasti ada opini-opini berbeda,&rsquo; lantaskan pria epikuris ini.&nbsp;
Merespon pada beberapa fakta yang disebarluaskan oleh media Korsel dan kemudian media mancanegara, Noh Hyun-soo membenarkan informasi mengenai latar belakangnya bahwa dia bukan mahasiswa seni: &lsquo;Sebenarnya saya mahasiswa jurusan studi agama dan estetika.&rsquo;&nbsp;
&lsquo;Saya hanya orang biasa saja sebelumnya, namun sekarang sudah tembus sampai The Guardian karena komedinya makan pisang,&rsquo; ia menuturkan. &lsquo;Saya sangat tertarik dengan lukisan kecerdasan buatan. Sepertinya menyenangkan untuk mengekspresikan aspek-aspek religius dari Timur melalui kecerdasan buatan,&rsquo; tutup Noh Hyun-soo.&nbsp;(mrt, 26.06.2023)
&nbsp;

Mahasiswa yang makan karya seni senilai nyaris 2 miliar rupiah buka suara

Lewat rubrik <a href="https://artcallsindonesia.com/search?q=ok%20aci" target="_blank" rel="noopener">&lsquo;OK ACI&rsquo;</a> kami biasanya membagikan gogon-gogon dunia seni dan merangkum hal-hal prestisius, ajaib, lucu dan baru dari skena manusia kreatif. Sekarang, kita ingin mencoba untuk tidak hanya menerbitkan pikiran-pikiran kami saja, tetapi juga menyoroti opini-opini dari followers dan pembaca prestisius, ajaib dan lucu di ART KOL INDONESHA.
Media sosial sungguhlah bukan ruang ideal untuk bertukar pendapat. Yang berkoar-koar cenderung tidak paham atas konteks, yang berpendapat bijak rata-rata tenggelam di kolom komen, dan komentar si anak famous disematkan oleh admin di bawah postingan Instagram yang menjadi zona adu perspektif.&nbsp;
Di mana sih, kita memang bisa dipertemukan dengan perspektif berbeda, mengasah reka kita sendiri dan mendengarkan opini-opini orang lain &ndash; dengan sikap rendah hati dan penalaran bahwa lawan bicara kita mungkin juga punya poin yang belum kita sadari.&nbsp;
Let&rsquo;s be real, sesi-sesi wicara di kalangan seni juga jarang asik. Nyatanya, hanya ada dua jenis diskusi saja. Yang pertama, talkshow dengan narasumber yang punya nama (satu berbicara, semua mendengar). Dan yang kedua, diskusi sesama geng inti yang masih sepengertian.&nbsp;
<h3>Saatnya kita mengumpulkan pendapat-pendapat tentang Taman Ismail Marzuki yang baru&nbsp;</h3>
<img src="https://content.artcallsindonesia.com/assets/fc3c8fa0-e0af-477d-9e88-13bcfe24ebc5?width=1080&amp;height=1080" alt="Aci Standard Open Calls 1080 17" />
Bagi peminat seni di ibu kota tentu banyak kenangan, entah sebagai pelaku seni ataupun penikmat, tersimpan di Taman Ismail Marzuki dari kala kawasan tersebut masih merupakan semacam lahan parkir mobil saja, yang diiringi ansambel gedung dan kios makan dari sebelah kiri dan kanan kaca mobil.&nbsp;
<blockquote>
<h3>Zona nyaman, zona aman dan zona kohesif bagi semua manusia-manusia kreatif di Jakarta</h3>
</blockquote>
Setelah direnovasi, Taman Ismail Marzuki hadir dengan tampilan baru didominasi warna abu dan sedikit kekayuan. Ahli arsitektur ACI, Gregorio Heizer <a href="https://artcallsindonesia.com/read/dominasi-jubah-brutalist-arsitek-muda-mengulas-wajah-baru-taman-ismail-marzuki" target="_blank" rel="noopener">telah mengomentari</a> arsitektur anyar di TIM pada tahun lalu. Aransemen atau cara gedung-gedung baru disematkan pada lahan Taman Ismail Marzuki membentuk semacam taman kecil di tengah-tengah. ACI telah beberapa kali berkunjung ke TIM baru. Kami masih menantikan momen ketika pusat seni tersebut tidak hanya dikunjungi orang-orang yang &lsquo;bertamu&rsquo; di sana dengan sedikit penasaran dan ragu, namun dijadikan zona nyaman, zona aman dan zona kohesif bagi semua manusia-manusia kreatif di Jakarta dan sekitaran.&nbsp;
Semenjak TIM dibuka kembali dengan semua fasilitas tersebut, rupanya perhelatan komersial lebih disoroti. Mengecek di media sosial pun, acara-acara fashion oleh <a href="https://www.instagram.com/p/Cp1lgjLPHUG/" target="_blank" rel="noopener">Harper&rsquo;s Bazaar</a> atau teater musik komersial tampaknya menjadi penyewa baru di TIM.&nbsp;
Baca juga:&nbsp;<a href="https://artcallsindonesia.com/read/jakarta-beranggota-dalam-forum-internasional-kota-sastra-dunia-tapi-toko-buku-di-ibu-kota-makin-sedikit" target="_blank" rel="noopener">Jakarta beranggota dalam forum internasional 'Kota Sastra Dunia', tapi toko buku di ibu kota makin sedikit</a>
Acara-acara lebih berbobot pun rupanya hanya diketahui oleh peguyuban mereka-mereka saja. Kami sebagai redaksi media khususnya seni saja jarang sekali diberitahukan tentang acara-acara di TIM (kecuali kalau kami sendiri yang memantau seisi media sosial setiap hari).&nbsp;
<h3>Oase seni atau rental event space saja?</h3>
<h6><img src="https://content.artcallsindonesia.com/assets/9f753121-eb76-406d-a01b-aace5bc27efc?width=1080&amp;height=1080" alt="Aci Standard Open Calls 1080 12" />Pada bulan April/Mei 2022 ART CALLS INDONESIA pertama kali berkunjung bersama tiga kerabat (followers @artcallsindonesia yang kami kala itu mengundang secara terbuka) ke area Taman Ismail Marzuki setelah direnovasi.&nbsp;</h6>
Kala redaksi ACI terakhir berkunjung ke TIM rasanya seolah gedung-gedung tersebut &lsquo;kegedean&rsquo;. Bukan karena Jakarta tak layak mempunyai pusat kesenian yang besar, namun karena kami belum sempat mendapatkan kabar tentang acara-acara yang betul-betul meramaikan kompleks baru itu. Entah acara house-warming penuh transpirasi dipimpin DJ ataupun acara-acara yang terasa hangat dan berfaedah.
Sebenarnya, Jakarta sudah punya tempat yang sedikit berselera dengan apa yang kami maksud. Yaitu, Taman Literasi Martha Tiahahu di Kawasan Blok M. Sebuah taman mungil yang di-kurasi dan diisi dengan beberapa cafe terpilih dan arsitektur yang mengajak untuk berteduh (juga tanpa harus mengonsumsi dan bayar). Suasana itulah yang tidak kami temui di TIM.&nbsp;
Bagaimana menurut warga ART KOL? Bagikan opini, feedback, gagasan, curhatan atau kekesalan kalian di kolom komen di <a href="https://www.instagram.com/artcallsindonesia/" target="_blank" rel="noopener">@artcallsindonesia</a>. Silakan pakai akun resmi, akun pribadi ataupun akun palsu, sesuai kenyamanan kalian. Pastikan komen kalian cukup beretika.
<h6>Mohon izinkan kami untuk menyoroti atau membagikan ulang komen kalian apabila berfaedah untuk diketahui lebih banyak orang.&nbsp;</h6>
&nbsp;

Bagaimana fasilitas dan suasana Taman Ismail Marzuki yang baru menurut kalian?

Sedang tayang di bioskop, bahan dongeng di balik film Disney &lsquo;The Little Mermaid&rsquo; tidak hanya mengisahkan nestapanya urusan cinta dari makhluk maritim dalam balutan sirip. Konteks di balik dongeng tentang manusia duyung ini juga membalut perasaan intim antara dua lelaki.&nbsp;
Kisah sang putri duyung &lsquo;Ariel&rsquo; sebenarnya bukan ciptaan Disney, melainkan buah ide pengarang Hans Christian Andersen (yang ia pun sesuaikan pada cerita rakyat Eropa Tengah). Semasa hidupnya (1805 - 1875), Andersen merahasiakan rasa rindu dan keinginan untuk berasmara sesama lelaki. Melalui dongeng &lsquo;The Little Mermaid&rsquo; ia menyirat hasratnya untuk bebas mencintai seorang pria, seakan keinginan sang putri duyung untuk berbaur dalam dunia manusia menjadi alegori atas keinginan romantisnya Andersen sendiri.&nbsp;
Seperti makhluk amfibi mistis berekor pirus yang ingin menjadi diri sendiri dalam bentuk lain, kehidupan Andersen pun penuh ketaksaan. Berasal dari keluarga bersahaja, ia mendapatkan dukungan seorang impresario untuk mengembangkan kariernya sebagai sastrawan pendatang baru. Dengan putranya sang pendukung tersebut Andersen memelihara pertalian spesial, yang pada masanya dianggap tidak sesuai norma &ndash; dan pada zaman sekarang pun ditolak banyak orang.&nbsp;
Kepada Edvard Collin, putra dari si pendukung karya-karya Andersen, ia menulis: &lsquo;Hatiku merana untukmu seakan pada gadis Calabria nan cantik&hellip; . Sentimen ku padamu seolah perasaan seorang wanita. Sifat feminin ku dan persahabatan kita harus tetap dijaga sebagai misteri.&rsquo;
Baca juga:&nbsp;<a href="https://artcallsindonesia.com/read/perilaku-kinky-itu-normal-atau-aneh" target="_blank" rel="noopener">Perilaku kinky itu 'normal' atau aneh?</a>
Namun, kerinduan Andersen tak dibalas Collin. Bagaimanapun, kegirangan Andersen pada sosok aristokrat lainnya bermuara pada catatan bucin diabadikan oleh Andersen sendiri: &lsquo;Adipati Agung (<a href="https://en.wikipedia.org/wiki/Charles_Alexander,_Grand_Duke_of_Saxe-Weimar-Eisenach" target="_blank" rel="noopener">Carl Alexander</a>) jalan bergandengan denganku, kita melintasi kastel menuju kamarku, ia menciumku dengan penuh kasih, memintaku untuk selalu mencintainya (...), dan memintaku untuk tinggal bersamanya di musim dingin ini... Aku tertidur dengan perasaan melankolis dan bahagia bahwa aku adalah tamu (di kastel) seorang pangeran asing. Ini seperti dongeng.&rsquo;&nbsp;
<h3>Dalam jargon sekarang, munculnya konsep 'Skinship'</h3>
Namun pengungkapan perasaan terdokumentasi itu tidak berarti Andersen bisa langsung dimasukkan dalam salah satu kategori pengotak-ngotakan orientasi seksual. Cinta Platonik merupakan bagian dari gerakan seni Romantisisme yang marak pada masa yang sama dengan hidupnya Andersen. Hubungan platonis yang tidak meliputi gairah atau tindakan seksual bisa kita temui juga dalam budaya Jepang dan Korea, dan cara bersahabat via <a href="https://www.urbandictionary.com/define.php?term=Skinship" target="_blank" rel="noopener">skinship</a> - atau nongkrong bareng telanjang.
Cerita-cerita dari negeri dongeng yang dibangun HC Andersen meliputi aroma bittersweet penuh cemoohan dan penolakan. Ambiguitas di balik bahan langgeng oleh Andersen merupakan sumber yang kaya kreativitas. Sebuah kekayaan yang mungkin lebih bisa dipahami dan dieksplorasi anak kecil dibanding orang dewasa.&nbsp;
Ariel berenang di laut lepas (bersama Sebastian si kepiting) dan membelah airnya dengan elegan. Andr&eacute; Gide pernah mengatakan bahwa HC Andersen adalah satu antara hanya segelintir manusia yang mampu &lsquo;menciptakan sebuah mitos&rsquo;.
&nbsp;

Bagi yang menolak 'kelainan' orientasi seksual, jangan nonton 'The Little Mermaid'

Hakikat sastra adalah proses diseminasi imajinatif dari buah pikiran seorang pengarang; diamalkan dalam kekhasan estetika tertentu. &lsquo;Kekhasan&rsquo; sastra Indonesia sudah sempat mendunia tatkala Indonesia menjadi negara tamu dalam ajang sastra &lsquo;Frankfurter Buchmesse&rsquo; di Frankfurt, Jerman pada tahun 2015.
Dibuka pada tahun 2017, Jakarta sudah menyambut pemburu buku sejati dengan gedung perpustakaan publik tertinggi di dunia. Dilengkapi dengan auditorium besar, rooftop yang memperoleh pandangan luas pada bangungan tetangga berseberangan (Monas) dan kawasan Menteng, perpus nasional baru tak kalah dengan bangunan fasilitas serupa di Singapura umpamanya.&nbsp;
Perpustakaan baru di Taman Ismail Marzuki yang dibuka pada 2022, menyediakan oase untuk nugas. &ndash; Tanpa harus memesan kopi demi bisa numpang wifi, seraya merenung ke luar jendela pada kompleks TIM. Berbagai festival sastra meramaikan jadwal perhelatan seni di ibukota secara bienial. Literature and Ideas Festival yang diselenggarakan Komunitas Salihara, dan juga Jakarta International Literature Festival menyahut animo para fans sastra di ibukota.&nbsp;
Baca juga:&nbsp;<a href="https://artcallsindonesia.com/read/studi-konsumsi-narkoba-tidak-ada-pengaruh-positif-pada-kreativitas" target="_blank" rel="noopener">Studi: Konsumsi narkoba tidak ada pengaruh positif pada kreativitas</a>
Begitu pun dengan <a href="https://www.ubudwritersfestival.com" target="_blank" rel="noopener">Ubud Writers and Readers Festival</a>, yang dengan ulet menyediakan ruang untuk mengekspresikan diri melalui prosa. Untuk menyambut edisi ke-20 pada bulan Oktober kelak, UWRF juga sempat meluaskan fokus mereka pada peminat di Jakarta. M Bloc, destinasi berkencan istimewa untuk seluruh pasangan muda dari Jabodetabek, telah menjadi venue untuk kehadirannya <a href="https://www.instagram.com/jakartaartbookfair/" target="_blank" rel="noopener">Jakarta Art Book Fair</a> pada tahun lalu. Ajang buku tersebut meliputi ragam penggerak kreatif dari kancah independen.&nbsp;
<img src="https://content.artcallsindonesia.com/assets/20b08000-3b4b-449d-8804-34561a4cd6b3?width=1920&amp;height=1080" alt="2" />
Masih seputar skena independen, adanya gerai buku POST Bookshop berlokasi di Pasar Santa (Kebayoran Baru, Jakarta Selatan) yang bertahan dalam industri penjualan buku juga karena kerutinan membagikan cerita dan pesan hangat seputar life at a bookshop melalui media sosial. Namun, di sisi lain pegiat sastra di Jakarta sudah berpamit dengan toko buku independen, seperti Aksara di Kemang atau &lsquo;Bengkel Buku Deklamasi&rsquo; sebagai place to go kala masih berlokasi di samping Graha Bhakti Budaya dan bioskop XXI dalam settingan Taman Ismail Marzuki yang lama.&nbsp;
Penjualan buku, apalagi buku sastra dan literatur yang bukan dari genre how-to-be-successful (seperti tajuk buku &lsquo;The Subtle Art Of How To Give A Fuck&rsquo;), memanglah bukan bisnis yang laku di Indonesia.
<img src="https://content.artcallsindonesia.com/assets/305d1d2e-a57c-4f82-80aa-bab00ed1e709?width=1920&amp;height=1080" alt="1" />
<h6>'Adult Coloring Books' dan buku pedoman 'how-to' tampaknya lebih laku daripada buka sastra&nbsp;</h6>
<h3>Toko buku besar makin sedikit di Jakarta, padahal Jakarta sudah masuk lingkaran sastra berprestasi&nbsp;</h3>
Pada tahun 2022 kemarin Jakarta dinobatkan oleh UNESCO sebagai <a href="https://www.citiesoflit.com" target="_blank" rel="noopener">&lsquo;City of Literature&rsquo;.</a> Hadir dalam kelab berprestasi ini, yang meliputi 42 penjuru kota dari seluruh dunia, pemukim kreatif dari Jakarta sekarang dapat berpartisipasi dalam bermacam program <a href="https://artcallsindonesia.com/read/peluang-emas-residensi-seni-di-selandia-baru-untuk-pegiat-sastra-dari-jakarta" target="_blank" rel="noopener">Open Call </a>dan <a href="https://artcallsindonesia.com/read/exclusively-for-literature-fans-in-jakarta" target="_blank" rel="noopener">Residency</a><a href="https://artcallsindonesia.com/read/exclusively-for-literature-fans-in-jakarta" target="_blank" rel="noopener"> </a>untuk memperkuat pertukaran budaya antara kota keanggotaan &lsquo;UNESCO Cities of Literature&rsquo;.
Bak buku sastra yang ditutur dengan lidah ironis, kota Jakarta bisa mempromosikan diri sebagai habitat untuk sastrawan, padahal toko buku yang tersisa di ibukota makin sedikit. Tidak hanya di ranah independen, begitu pun kian banyak toko buku komersial terpaksa berhenti beroperasi. Toko buku Gunung Agung, yang sekarang masih terwakili dengan hanya lima cabang saja, antara lain di mall Senayan City dan di Jalan Kwitang di Senen, akan tutup untuk selamanya pada akhir tahun 2023 ini.&nbsp;
Flagship store Kinokuniya, di Plaza Senayan (Jakarta Selatan) sudah tutup sejak 2021, sehingga toko penjualan buku dan pensil ini hanya tersisa dengan satu cabang kecil di mall Grand Indonesia.
Baca juga:&nbsp;<a href="https://artcallsindonesia.com/read/mmmh-daddy-tergirang-girang-sama-abang-pedro-pascal" target="_blank" rel="noopener">Mmmh, Daddy: Tergirang-girang sama Abang Pedro Pascal</a>
Entah tergerus zaman atau minat literasi (digital) belum berkembang secara signifikan di Indonesia, ketertarikan untuk membeli buku tampaknya tidak terlalu berjaya di Indonesia. Padahal secara angka, Indonesia adalah negara dengan perpustakaan terbanyak kedua di dunia. Namun, kualitas kurasi buku-buku yang disediakan dan terandal oleh pustakawan masih rendah; kerap meliputi benda-benda mati. <a href="https://coconuts.co/jakarta/news/study-indonesia-second-least-literate-nation-world/" target="_blank" rel="noopener">Pada tahun 2016</a>, Indonesia hanya mendapatkan peringkat ke-60 dari 61 dalam survei internasional yang menilai tingkat literasi dalam perbandingan dari 61 negara.
&nbsp;

Jakarta beranggota dalam forum internasional 'Kota Sastra Dunia', tapi toko buku di ibu kota makin sedikit

<a href="https://artcallsindonesia.com/search?q=aci%20with%20accent" target="_blank" rel="noopener"><img src="https://content.artcallsindonesia.com/assets/9e57cbb4-abef-4e6e-8147-5c0be9fa536c?width=600&amp;height=200" alt="2" /></a>
ACI WITH ACCENT (Opinion column) &ndash; The only media column in Indonesia covering <a href="https://artcallsindonesia.com/search?q=aci%20with%20accent" target="_blank" rel="noopener">all things intercultural.</a> In ACI WITH ACCENT Marten as the initiator of ART CALLS INDONESIA reflects in personal opinions on topics related to interculturalism and feelings of belonging. Through ACI WITH ACCENT he accentuates with his very own accent and oscillates between perspectives from varying sides. He speaks and writes in Indonesian as his third language, after German and English. ACI WITH ACCENT is the only rubric on ACI not proofread by any &lsquo;native&rsquo; editorial colleague. If there happen to be any grammatical typos or syntactical mistakes it&rsquo;s part of the raw&nbsp;accent and the linguistic logics of a foreign speaker.&nbsp;
&lsquo;Non-natives&rsquo; usually take up other roles in the Indonesian media industry (influencers, models, actors, etc). The only media platform we know of hosting journalists with autodidactically acquired Indonesian language skills is the Germany-funded <a href="https://www.instagram.com/reel/CqjuqtVvBnb/" target="_blank" rel="noopener">Indonesian version of the 'Deutsche Welle'</a>. ACI WITH ACCENT is one of the most read and most controversial rubrics on ACI, holding up a mirror to readers and questioning what contemporary Indonesianness could be.&nbsp;
<hr />
<a href="https://artcallsindonesia.com/search?q=aci%20info" target="_blank" rel="noopener"><img src="https://content.artcallsindonesia.com/assets/5329b204-e970-4776-87b0-2999814a499a?width=600&amp;height=200" alt="3" /></a>
<hr />
<a href="https://artcallsindonesia.com/search?q=aci%20amatir" target="_blank" rel="noopener"><img src="https://content.artcallsindonesia.com/assets/aaa313b8-ac0b-4824-9e84-6b2faed471c4?width=600&amp;height=200" alt="6" /></a>
ACI AMATIR (Opinion column) &ndash; In our rubric '<a href="https://artcallsindonesia.com/read/diam-diam-berjuang-muncul-dengan-prestasi-aamiin" target="_blank" rel="noopener">ACI AMATIR'</a> we reflect on all things media-related from the unfortunate perspective of a grassroots media platform in Indonesia.
<hr />
<a href="https://artcallsindonesia.com/search?q=aci%20glow%20down" target="_blank" rel="noopener"><img src="https://content.artcallsindonesia.com/assets/19e066f7-7f60-47e1-9959-d160b0f926e7?width=600&amp;height=200" alt="1" /></a>
ACI GLOW DOWN &ndash; Through <a href="https://artcallsindonesia.com/search?q=aci%20glow%20down" target="_blank" rel="noopener">ACI GLOW DOWN</a> we 'roast' current issues fueled by nothing else than acumen and a witty sense of seeing things out of a variety of perspectives.&nbsp;
<hr />
<a href="https://artcallsindonesia.com/search?q=ok%20aci" target="_blank" rel="noopener"><img src="https://content.artcallsindonesia.com/assets/f6d3ce43-eb3b-473c-9f63-933ba1e116a1?width=600&amp;height=200" alt="4" /></a>
OK ACI &ndash; Kata OK punya banyak makna, dari pengucapan euforia hingga kesedihan. Lewat rubrik <a href="https://artcallsindonesia.com/search?q=OK%20ACI" target="_blank" rel="noopener">OK ACI </a>kami menyuguhkan 'the flavors of the week', berita-berita seputar seni dari seantero Indonesia, dan kadangkala juga gogon-gogon dari skena manusia kreatif dan inspiratif. Tidak hanya itu, kami juga mencari jawaban pada hal-hal paling sensasional yang hadir di dunia seni!
<hr />
<a href="https://artcallsindonesia.com/open-calls" target="_blank" rel="noopener"><img src="https://content.artcallsindonesia.com/assets/1ce93f60-5855-42a5-b6d4-dc56a97d02cb?width=600&amp;height=200" alt="5" /></a>
<hr />
<a href="https://artcallsindonesia.com/search?q=sangkil" target="_blank" rel="noopener"><img src="https://content.artcallsindonesia.com/assets/ae201e40-b385-4387-be85-bc6b933d6185?width=600&amp;height=200" alt="7" /></a>
SANGKIL &amp; MANGKUS &ndash; ACI mengupas tuntas dialektika Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, strata sastra, dan bahasa sehari-hari. Ikuti siasat dialektis kami dalam ketidakajekan dan ketakteraturan Bahasa Indonesia di <a href="https://artcallsindonesia.com/read/jangan-sebut-flexing-ada-istilah-lebih-ketus-untuk-mengkritik-pejabat-yang-pamer-harta" target="_blank" rel="noopener">SANGKIL &amp; MANGKUS</a>!
<hr />
<a href="https://artcallsindonesia.com/search?q=asean" target="_blank" rel="noopener"><img src="https://content.artcallsindonesia.com/assets/2a7653f9-7b56-45d0-a4d9-6f744feee0c4?width=600&amp;height=200" alt="8" /></a>
&nbsp;

Our editorial rubrics

Ada banyak cara jitu untuk menanamkan dan memaksimalkan daya pemikiran kreatif. Mengonsumsi narkoba bukan salah satunya. &ndash; <a href="https://www.theguardian.com/science/2023/mar/24/drugs-and-alcohol-do-not-make-you-more-creative-research-finds" target="_blank" rel="noopener">Hasil sebuah studi</a> dari Universitas Humboldt Berlin dan Universitas Essex di Inggris (bersama partner lainnya). Daya imajinasi dan khayalan kreatif bisa ditingkatkan dengan "nalar, emosi dan ekspektasi" yang kita punya, seketika kita menghadapi sebuah tantangan kreatif.&nbsp;
Berbeda dengan asumsi kalau seniman-seniman paling kreatif menghasilkan karya terbaiknya dalam kondisi teler, konsumsi narkoba (termasuk ganja) dan alkohol tidak ada efek positif pada tingkat kinerja kreatif. "Menariknya, orang yang telah menggunakan narkoba cenderung percaya kalau mereka lebih kreatif. Padahal sebenarnya tidak," ujar peneliti Paul Hanel dari Universitas Essex.
Malahan, cara lebih nendang untuk meningkatkan keterampilan kreatif dan kognitif bisa ditanamkan dengan ragam metode khusus, seperti melatih berasosiasi, brainwriting, mediasi, dan pertukaran budaya.&nbsp;
Jadi, langsung saja cek <a href="https://artcallsindonesia.com/open-calls" target="_blank" rel="noopener">daftar program residensi </a>terbaru di ART CALLS INDONESIA untuk menjelajahi budaya baru, dan memanjakan daya kreatif kamu!

Studi: Konsumsi narkoba tidak ada pengaruh positif pada kreativitas

OK ACI&nbsp;&ndash; Mmmh, daddy, daddy, if you want it, drop the addy (Mmm, om, om bagi alamat om). Satu internet rupanya sedang tergila-gila dengan Pedro Pascal, aktor yang membintangi film 'The Mandalorian' dan series 'The Last of Us'. Apa alasan warganet sibuk mengalamatkan pesan-pesan centil kepada Pedro Pascal? Mari kita telusuri, apa yang membuat kaum wanit&ndash; eh: semua pemelihara 'daddy issues'&nbsp;&ndash; naksir bintang Hollywood ini.&nbsp;
Apakah Pedro Pascal habis dinobatkan sebagai pria tertampan segenerasi hingga menjadi &lsquo;Sexiest Man Alive&rsquo;? &ndash; Engga. Apakah Pedro Pascal telah melakukan sesuatu luar biasa hebat? &ndash; Setahu kami engga juga. Lalu, mengapa Pedro ini menjadi gogon satu internet, disebut-sebut sebagai internet-boyfriend, dan kenapa sih orang-orang memanggilnya daddy?
Sebelum semua pertanyaan ini kami jawab, kami sertai perkenalan singkat bagi kawan-kawan yang bertanya-tanya &lsquo;Pedro&ndash;siapahhh?&rsquo;, dan belum menjadi kesaksian pesona Pedro Pascal ini. Pedro Balmaceda Pascal memainkan peran utama dalam dua seri yang sedang ramai ditonton. Ia dikenal publik dari spin-off Star Wars berjudul &lsquo;The Mandalorian&rsquo;, dan &lsquo;serifikasi&rsquo; 'The Last of Us', yang telah pecahkan rekor jumlah penonton.
<img src="https://content.artcallsindonesia.com/assets/fd6b98ff-7f73-4860-a1d5-225fc323ad9c?width=960&amp;height=540" alt="0774f7a9 Game of Thrones Oberyn" />
<h6>'Hot Zaddy': Reputasi Pedro Pascal sebagai om-om sexy pertama dibina dengan peran miliknya di dalam series &lsquo;Game of Thrones&rsquo;.&nbsp;</h6>
<h3>Idaman para pemelihara 'daddy issues'</h3>
Menghadir dalam begitu banyak series keren, tak heran Pedro Pascal memikat perhatian sebagai aktor. Namun, cerita mengapa ia bisa menjadi binaan &lsquo;pria sempurna&rsquo; oleh warganet (yang pasti menonton <a href="https://www.youtube.com/watch?v=N042gjA5Veo" target="_blank" rel="noopener">video ini</a><a href="https://www.youtube.com/watch?v=N042gjA5Veo" target="_blank" rel="noopener"> &nbsp;</a>sambil bersenyum-senyum sendiri di kamar) disebabkan oleh kombinasi beberapa faktor.&nbsp;
Di satu sisi, dalam setiap wawancara Pedro terlihat bagai orang yang enak dijadikan pacar / suami / zaddy: Ia berpenampilan humoris dan rendah hati, berperilaku open minded, dan konon tidak punya tingkah laku toxic seperti banyak gacoan impian lainnya. &ndash; Brad Pitt (konon tidak jago mengelola amarah), atau Leonardo DiCaprio (obsesi pada cewek berusia di bawah 25 tahun). Pascal sudah panen reputasi baik sebagai &lsquo;unproblematic king&rsquo;. Siapa yang tidak mau dipacari king/queen yang tak berbuat masalah, kan?
Di sisi lain, tokoh-tokoh yang diperankan oleh Pedro di ragam series tersebut juga berkontribusi pada bubuhan reputasi miliknya. Dalam &lsquo;The Mandalorian&rsquo; dan &lsquo;The Last of Us&rsquo; ia memainkan peran sebagai seorang ayah yang melayani serba klise &lsquo;kelakian&rsquo; bagai pembela dan andalan dalam penderitaan apapun di mana kita dapat diselamatkan oleh sang Daddy.
Dari situ lah terwujud perpaduan antara karakter seorang Pedro pribadi (unproblematic king) dan tokoh-tokoh ia perankan (jantan, gagah, ganas), sehingga menjadi persenyawaan (ZADDY!) dari semua ciri kelakian: Pedro rela menemanimu ke diskusi feminisme, akan melindungimu dari segala kejahatan, siap mengantarmu ke kantor, dan mencekik kamu di kasur (jika diinginkan).&nbsp;
<iframe title="YouTube video player" src="https://www.youtube.com/embed/N042gjA5Veo" width="560" height="315" frameborder="0" allowfullscreen="allowfullscreen"></iframe>
<h3>'I am your cool, slutty daddy'</h3>
Dengan ironis dan humoris justru Pedro sendiri yang sudah menggebu-gebu keberahian satu internet usai mengalamatkan pesan penuh ahm... karisma?&hellip; pada mereka yang diam-diam ngebet bisa dibimbing oleh seorang daddy. &ndash; Sebuah istilah untuk mendeskripsikan pria (rata-rata) sudah berumur yang mengendalikan kamu di kasur. &ndash; (meskipun bukan secara halus dan penuh sayang. xixi) Hashtag: Role Play. Hashtag: Daddy Issues.
Sekian saja tentang Pedro Pascal yang mempersendakan objektifikasi pribadinya dengan ironis. Well, sebagai pria tidak terlalu sulit sih. Kebaliknya dengan antonim dari Daddy, yaitu &lsquo;Mommy&rsquo;. Perempuan yang ingin membangun image sebagai Mommy sepertinya lebih mungkin menuai feedback intoleran daripada dapat diagung-agungkan.
Kami bermuara dengan seloka centil dan bermakna oleh Kim Petras dan Sam Smith:&nbsp;
<blockquote>
He always call me &lsquo;cause I never cause no drama
And when you want it, baby, I know I got you covered
Any when you need it, baby, just jump under the covers&nbsp;
</blockquote>
&nbsp;

Mmmh, Daddy: Tergirang-girang sama Abang Pedro Pascal

&hellip; dan lebih berharga lagi &ndash; Art Calls Indonesia berikan kesempatan bagi 10 orang untuk nyeni bareng, menambah teman baru dan berjejaring bareng kawan-kawan yang sesama berhobi seni. Bagi kalian yang pengen pelesir ke pameran seni dan bertemu dengan kawan-kawan dari skena seni rupa, cek ketentuannya di bawah:
Tahun ini ajang seni Art Jakarta Gardens menghadirkan seorang seniman asal Indonesia sebagai bintang seniman. Nah, siapa kira-kira?&nbsp;
<h3>Clue pertama:</h3>
Tebakkan nama seniman yang dimaksud
<img src="https://content.artcallsindonesia.com/assets/e509e105-6b1e-47e1-aeef-b2f058094f75?width=1079&amp;height=647" alt="Tebakan 1" />
<h3>Clue kedua:</h3>
Seniman yang dimaksud adalah salah satu antara ketiga orang ini. Beliau lahir di Blitar, dan mengomentari politik sosial di Indonesia melalui karya-karya seni ia buat.&nbsp;
<img src="https://content.artcallsindonesia.com/assets/0360ca94-0bdd-477d-8ba7-cd0e1d0129e7?width=2245&amp;height=920" alt="Tebakan" />
Jika kamu tahu nama seniman yang dimaksud, kirimkan jawabanmu via Direct Message ke akun Instagram kami <a href="https://www.instagram.com/artcallsindonesia/" target="_blank" rel="noopener">@artcallsindonesia</a>
Kami tunggu kabarmu hingga Senin, 6 Februari 2023 (23:59 WIB).&nbsp;
&nbsp;

Menangkan tiket masuk gratis dan bertamasya ke pameran seni di Jakarta

Dengan masa perintah diktatorial selama 32 tahun, Indonesia sudah berpengalaman dengan korupsi nan lihai. Di luar negeri, penguasaan dari masa 1967 hingga 1998 <a href="https://www.forbes.com/2004/03/25/cx_vc_corruptslide.html?sh=3a1d07bc4f07" target="_blank" rel="noopener">&lsquo;dinobatkan&rsquo; sebagai catatan sejarah paling korup sedunia</a> &ndash; hingga USD 35,000,000,000 diestimasi ditilap dari kantong negara.
Di dalam negeri, pengetahuan kolektif tampaknya tergilas zaman: Para pewaris harta yang berasal dari kerakusan masa tersebut malah digemari di Tanah Air sebagai <a href="https://hype.grid.id/read/431952230/cantik-dan-ganteng-ini-dia-5-cucu-soeharto-yang-akan-jadi-penerus-keluarga-cendana" target="_blank" rel="noopener">cucu-cucu cantik dan ganteng</a> yang <a href="https://www.liputan6.com/showbiz/read/3134815/dua-cowok-ganteng-cucu-soeharto-ini-bikin-cewek-klepek-klepek" target="_blank" rel="noopener">mentereng dan menawan.&nbsp;</a>
<a href="https://riset.ti.or.id/cpi2022/" target="_blank" rel="noopener">Lembaga pemantau korupsi Transparency International </a>yang berpusat di Jerman telah merilis (31/1)<a href="https://www.transparency.org/en/cpi/2022" target="_blank" rel="noopener"> laporan tahunan Corruption Perception Index 2022</a>. Indeks tersebut mengukur persepsi korupsi sektor pemerintahan di mata pakar negara dan pelaku bisnis.&nbsp;
Pada intinya, tingkat korupsi suatu pemerintahan pada negara kita tinggali, menunjukkan betapa serius kasta pemerintah menganggap bangsa dan masyarakat yang rukun. Semakin tinggi angka korupsi, semakin terbukti bahwa rendahnya etika para penguasa.&nbsp;
Sebagian besar negara di dunia gagal memerangi korupsi menurut laporan Transparency International. Indonesia pada tahun-tahun sebelumnya sudah pernah berada di titik lebih progresif, namun dalam indeks terbarunya kembali merosot.&nbsp;
<h3>Perkembangan Indonesia dari tahun ke tahun&nbsp;</h3>
Dalam Corruption Perception Index 2022 Indonesia anjlok empat poin, sejajar dengan Gambia dan Nepal. Pada tahun-tahun sebelumnya skor Indonesia meningkat, namun kini mengalami penurunan.
<img src="https://content.artcallsindonesia.com/assets/d68b4128-2d6f-47f4-9af9-ebf7ba0843a4?width=1080&amp;height=1350" alt="Korupsi Index 2" />
Indeks tersebut dihitung dengan skala 0 hingga 100 &ndash; dengan angka 0 sebagai tingkat korupsi maksimal, sampai dengan 100, skor bebas korupsi. Sebanyak 180 negara dinilai oleh Transparency International dalam rilisan terbaru.
<h3>Perbandingan kawasan ASEAN</h3>
<img src="https://content.artcallsindonesia.com/assets/58930ae8-75fe-4fc2-944e-44416667be51?width=1080&amp;height=1350" alt="Korupsi Index 3" />
Dalam perbandingan dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara, Indonesia jauh tertinggal dari negara seperti Malaysia, Timor Leste ataupun Vietnam. Di antaranya, Malaysia memperoleh skor di angka 47. Singapura menempati peringkat pertama dengan skor 83 dalam perbandingan regional.
<img src="https://content.artcallsindonesia.com/assets/6d6ccc3e-30c4-4475-8667-80ff99a37d9b?width=1080&amp;height=1350" alt="Korupso Index 4" />
<h3>Perbandingan seluruh dunia&nbsp;</h3>
<img src="https://content.artcallsindonesia.com/assets/0511e6df-23b5-46ee-b282-ab060774703c?width=1080&amp;height=1080" alt="Corruption Index Int" />
<h3>Negara paling bebas korupsi&nbsp;</h3>
<img src="https://content.artcallsindonesia.com/assets/1e006259-1716-4f1b-acbf-26afe9d88054?width=1080&amp;height=1350" alt="Daftar Bebas Korupsi" />
<h3>Negara paling korup</h3>
Yaman, Sudan Selatan dan Suriah menempati peringkat terbawah. Ketiga negara tersebut merupakan kawasan krisis kemanusiaan besar, di mana masyarakat menghadapi kerawanan pangan. Korupsi aparat penguasa turut memperburuk situasi masyarakat.
<h3>Aspek apa saja yang dinilai</h3>
Corruption Perception Index dirilis setiap tahun dan dihitung menggunakan 13 sumber data berbeda berupa persepsi oleh pebisnis dan ahli tata negara terhadap korupsi. Transparency International antara lain menilai aspek-aspek penampakan korupsi seperti berikut:&nbsp;
<ul>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Penyalahgunaan dana publik;</li>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Eksploitasi jabatan yang dimiliki untuk kepentingan pribadi;</li>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Kemampuan pemerintah untuk mengekang korupsi;&nbsp;</li>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Birokrasi yang berlebihan;</li>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Mekanisme perekrutan dan potensi terjadinya nepotisme;</li>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Perlindungan legal bagi jurnalis yang melaporkan penyuapan ilegal;&nbsp;</li>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Penjebakan negara oleh kelompok dengan kepentingan tertentu</li>
</ul>
&nbsp;

Dari nepotisme hingga ketamakan politikus korup: Indonesia merosot dalam ranking korupsi

<h6>18+ | Artikel ini tidak direkomendasi bagi pembaca di bawah umur 18 tahun</h6>
Entah benak kamu suka kinky atau keningmu berkerut membaca ini, kelakuan dan khayalan kinky bertebaran dalam budaya seni pop. Dari gambar timbul zaman kuno dirajai abstraksi seksual hingga film-film sangean ala Shades of Grey, sejarah manusia dari mula tampaknya sudah kinky. Dari gairah awam hingga khayalan ekstrim, ACI memandu kalian dalam wewarah ini lewat susunan pertanyaan berikut:
<h3>Question: Apa itu kink dan kinky?</h3>
Answer: Dari gairah awam hingga khayalan agak ekstrim, kinks itu terkemuka dalam benak kita atau kehidupan intim sebagai sebuah perilaku seksual. Perilaku kinky tak harus secara langsung menjadi hal pantang, melainkan cara pribadi untuk menjelajahi energi seksual, kerap bersama pasangan dengan cara konsensual. Kinks juga mencakup ketertarikan pada kekerasaan dan permainan kekuasaan. Namun, tidak ada jajaran normatif. Yang dianggap kinky oleh mertua, mungkin dipandang &lsquo;vanilla&rsquo; saja oleh kolega kantor.&nbsp;
<h3>Question: Kink dan Fetish itu sama apa beda?</h3>
Answer: Beda. Kinks kerap melibatkan partner kalian untuk menjelmakan gairah klandestin. Ide-ide privat yang mungkin dianggap sinting oleh orang lainnya menjadi semacam booster untuk bergairah: Misalkan, ketika kalian mendengar tetangga kamar kos bermesraan, dan kalian bersemangat menguping. Tindakan itu termasuk kinky. Melainkan, bila kalian hanya bisa terangsang jika ada sorakan tetangga menembus dinding kamar, kalian adalah penyuka fetish.&nbsp;
Fetish dan Kink adalah lekat dan cukup senyawa. Namun &lsquo;pengidap fetish&rsquo; saking terperdaya ketika ada suatu godaan tertentu. Sebuah fetish umpamanya bisa kunjung dalam kegemaran pada baju lateks, kostum binatang berekor atau minat terhadap hipnosis erotis. Menggemari sebuah fetish tidak berarti kalian kudu terlibat dengan benda atau praktik-praktik tertentu. Ada juga penyuka fetish puas mengimajinasi saja.&nbsp;
<h3>Question: Apa contohnya Kink dan Fetish?</h3>
<img src="https://content.artcallsindonesia.com/assets/b02c17a3-16f2-4d8d-93be-6da88b4e8d14?width=1080&amp;height=1080" alt="3" />
<h6>Karya oleh Ren Hang (1987 - &dagger; 2017) | bbc.com</h6>
Answer: Rupanya mencari nikmat melalui sebuah benda, praktik atau rupa fisik tertentu, Fetish datang dalam bermacam bentuk. Keajaiban pun tak ada batas: Ada tren orang-orang senang membuahi telur alien dalam kunci paha (Yoni Egg), bergiat mengimajinasi bersetubuh dengan hantu (Spectrophilia), ataupun berhasrat seksual ketika melihat tangan berurat (Quirofilia). Contoh lebih akrab: <a href="https://artcallsindonesia.com/read/jangan-ribut-sama-greta" target="_blank" rel="noopener">Laki-laki sudah berumur yang menyukai gadis-gadis muda</a> &ndash; mereka pun juga memelihara sebuah fetish.
Beda dengan pengartian Fetish, Kinks itu lebih lekat dengan nafsu berahi. Permainan kekuasaan, submisi, dan role play umpamanya lebih erat dengan perilaku kinky.
<h3>Question: Pada umur berapa kita mengembangkan minat kinky?</h3>
Answer: Tergantung orang. Menurut sains, pengalaman-pengalaman dari masa kanak-kanak yang tak berhubungan dengan pikiran seksual apapun, bisa memicu timbul rasa kinky pada masa remaja dan dewasa.&nbsp;
<h3>Question: Apakah perilaku kinky adalah penyakit?</h3>
Answer: Tidak, asal kalian bernalar dan menjaga konsens, kalian tidak dihantui gangguan mental ketika menyisipkan ide-ide kinky dalam kehidupan pribadi kalian, para Mistress dan Master!
&nbsp;

Perilaku kinky itu 'normal' atau aneh?

Terlepas dari gender, kita semua berada dalam pengaruh media sosial dan norma kecakepan yang dipuja-puja melalui video orang-orang yang sudah terlihat cakep selepas bangun tidur, dan model-model, entah lokal atau bule, yang tampil super kapabel dan sempurna tanpa effort.&nbsp;
Mau cowo kue, cowo mamba atau cowo bumi, semua laki-laki terekspos pada harapan bahwa seorang cowok itu mesti berbadan setinggi pohon langsat, rajin ngegym dan sebisanya mengultivasi brewok lebih tebal dari kumis lele. Begitu pun dengan tubuh ideal untuk perempuan: Langsing dan pucat.&nbsp;
<h3>Kardashians sudah gak semok lagi</h3>
Selama sebelas menit, <a href="https://www.youtube.com/@LorryHill" target="_blank" rel="noopener">Youtuber Lorry Hill</a> menganalisis lekuk dan tubuh Khlo&eacute; Kardashian dalam sebuah video diunggah pada akun Youtube Lorry. Menurut siasat partikel dia, booty Khlo&eacute; kini tak sesemok dahulu, siluet pun lebih ramping &ndash; Khlo&eacute; kemungkinan besar kembalikannya ke bentuk alami setelah sempat pernah melakukan operasi kecantikan Brazilian Butt Lift.&nbsp;
Kakaknya Khlo&eacute;, Kim Kardashian sudah menurunkan berat badan agar tampil lebih proporsional saat dia mengenakan gaun Marilyn Monroe di Met Gala 2022. Rupanya seperti titik balik, Keluarga Kardashian tidak lagi mendefinisikan tubuh ideal dengan bokong besar dan lekuk tubuh kecil.
<h3>Comeback 'Heroin Chic'</h3>
Tidak hanya sanak-sanak Kardashian bergaya ala credo lama &lsquo;less is more&rsquo;. Dunia fesyen sepertinya kembali menjamu estetika yang dibawa gaya Heroin Chic. Brand fesyen<a href="https://www.lofficielsingapore.com/fashion/is-miu-miu-responsible-for-the-return-of-the-low-rise-bella-hadid-zendaya" target="_blank" rel="noopener"> Miu Miu akhir-akhir ini mempekerjakan model-model super kurus</a> untuk memamerkan busana terbarunya:
<img src="https://content.artcallsindonesia.com/assets/6d3f1b41-e12b-4d02-93dd-a970eca70a26?width=800&amp;height=800" alt="Bella Hadid " />
<h6>Bella Hadid yang memiliki rupa extra kurus. (Foto: Screenshot Youtube / Loic Prigent / Fair Use)</h6>
Tidak luput dari perhatian media,<a href="https://nypost.com/2022/11/02/heroin-chic-is-back-and-curvy-bodies-big-butts-are-out/" target="_blank" rel="noopener"> The New York Post sudah memperhatikan</a> kembalinya Heroin Chic dengan julukan "Bye-bye booty: Heroin chic is back", diikuti banyak tajuk serupa.&nbsp;
Asumsi yang beredar: Dengan kembalinya gaya busana dari awal 2000an, juga dikenal sebagai Y2K-Fashion, ciri-ciri dan fitur seperti panggul yang menonjol dan perut cekung turut hadir kembali. Estetika puasa 365 eksis lagi.&nbsp;
<h3>Body Positivity sudah tamat?</h3>
Selama dekade terakhir, dunia fesyen menjelmakan pola ramah diversitas. Sekarang, rupanya inklusivitas di dunia fesyen sudah merosot lagi. Padahal body positivity &ndash; atau sikap untuk menyayangi tubuh kita apa adanya, entah pas-pasan atau berat badan berlebih &ndash; masih bermarak, dan menanamkan pola pikir positif pada tampilan kita sendiri.
Pada 2020 penyanyi Lizzo menjadi <a href="https://www.cosmopolitan.com/uk/fashion/celebrity/a29734113/lizzo-british-vogue/" target="_blank" rel="noopener">bintang cover Vogue Inggris</a>, dan model Jill Kortleve asal Belanda sempat menjadi peragawati untuk acara catwalk dari Chanel. Models dengan ukuran baju di atas size zero telah naik daun dan menjadi selebriti papan atas di Instagram. Di antaranya, Ashley Graham, Iskra Lawrence dan Jordyn Woods. Begitu pun di skena selebritas lokal: Tara Basro dan pasangan Daniel Adnan tampak merasa nyaman tanpa menggolongkan diri sendiri ke bintang-bintang berbadan langsing dan berotot.&nbsp;
<h3>Pembudidayaan positif&nbsp;</h3>
Kesuksesan para model dan aktris tersebut &ndash; kendati tidak memiliki bentuk tubuh &lsquo;ideal&rsquo; &ndash; sudah menjanjikan contoh positif bagi semua perempuan dan konsumen untuk menamatkan cita-cita impian kelangsingan. Orang-orang kelahiran jaman 90an masih dipengaruhi mantra ala Kate Moss yang konon percaya bahwa &lsquo;nothing tastes as good as skinny feels&rsquo; &ndash; tidak ada yang terasa seenak bertubuh kurus.&nbsp;
DJane <a href="https://www.instagram.com/barbarabutch/" target="_blank" rel="noopener">Barabara Butch</a> ataupun aktris <a href="https://www.instagram.com/jameelajamil/" target="_blank" rel="noopener">Jameela Jamil</a> &ndash; mereka semua sudah membuktikan bahwa kita bisa berkilau dengan tampilan yang kita miliki tanpa menjadikan tubuh kita sekedar tren belaka.&nbsp;
<h3>#JawlineCheck&nbsp;</h3>
Generasi Tiktok tampaknya cukup menggelut kesempurnaan tubuh. Tengok ke Tiktok, jaringan media sosial ramai video &lsquo;body checking&rsquo;. Penuh pamrih, pinggang, garis rahang atau profil wajah dipresentasikan pada para pengikut remaja. Menelusurinya melalui hashtag khusus, kita disuguhi seberapa laris fenomena &lsquo;body checking&rsquo; tersebut: Tagar #SideProfile digunakan sebanyak 1,4 miliar kali. Begitu pun #SmallWaist dengan pemakaian sebanyak 837 juta kali dan #JawlineCheck di 373 juta. Diwarnai musik latar &lsquo;Haus of Holbein&rsquo; gadis-gadis muda di Tiktok membagi tips ajaib untuk menurunkan berat badan; menyarankan untuk mengonsumsi obat diabetes yang konon bisa memperkurus tubuh.&nbsp;
Asumsi yang timbul: Cita-cita kurus tidak pernah hilang selama ini. Tak boleh terluput bahwa perasaan defisit terhadap tubuh diri sendiri melabakan industri fesyen dan kosmetik.
<h3>Dunai fesyen tak melepas norma kolot&nbsp;</h3>
Membaca dunia fesyen melalui berbagai indikator bisa menimbulkan kesimpulan bahwa industri busana tak pernah berubah selama ini. Koleksi dari jenama-jenama besar masih diproduksi dalam ukuran terlalu kecil untuk banyak konsumen. Tidak hanya itu, effort untuk bekerjasama dengan model plus-size melibatkan pekerjaan tambahan: Ketika model <a href="https://www.instagram.com/palomija/" target="_blank" rel="noopener">Paloma Elsesser</a> di-hire, agensi dia harus memastikan koleksinya tersedia dalam ukuran 44.&nbsp;
Bila gelombang body-positivity sudah pudar, ini saatnya untuk menggantikannya dengan body-neutrality &ndash; atau pola pikir untuk menganggap tubuh kita secara netral saja, tanpa mengagungkan keasyikan untuk tetap berbangga dengan bentuk tubuh.&nbsp;
Prasmanan fashion ini bermuara dengan <a href="https://www.youtube.com/watch?v=ADwbFM1vHrg" target="_blank" rel="noopener">lagu raya baru oleh penyanyi Jebung untuk wanita-wanita Indonesia: Indo Black Magic! </a>
<iframe title="YouTube video player" src="https://www.youtube.com/embed/ADwbFM1vHrg" width="560" height="315" frameborder="0" allowfullscreen="allowfullscreen"></iframe>

Makin langsing: Gaya fesyen Heroin-Chic balik lagi?

Amsterdam, Belanda &ndash;&nbsp;Orang biasa dan kalangan influencer kian keliru dengan objek-objek kesenian: Tahun 2018 pengunjung Museum Macan, Jakarta, berdekatan langsung dengan karya-karya imersif oleh Yayoi Kusama, membuat <a href="https://www.thejakartapost.com/life/2018/05/19/art-damaged-at-interactive-exhibit-at-museum-macan.html" target="_blank" rel="noopener">beberapa karya jatuh dan gelinding</a>. Tidak mencengangkan, karya seni yang tampak keren untuk difoto, menjadi sentra yang mengajak untuk berpose dengan absurd demi sosmed. Meskipun bukan karya &lsquo;taktil&rsquo;, Museum Macan waktu itu <a href="https://www.thejakartapost.com/life/2018/05/19/art-damaged-at-interactive-exhibit-at-museum-macan.html" target="_blank" rel="noopener">menenangkan</a> bahwa karya-karya Yayoi Kusama tidak mengalami kerusakan.
Selain karya seni yang terlihat mentereng di foto, ada juga yang hadir secara lebih subtil, sehingga pertanyaan &lsquo;apakah itu seni?&rsquo; berkeliaran di benak pengunjung. Sang pionir seni performans, Marina Abramović, ternyata juga pernah mengalami situasi serupa. Dalam sebuah kumpulan cerita <a href="https://www.ft.com/content/8428d275-a9ba-46e7-9c39-78b847c5cef7#comments-anchor" target="_blank" rel="noopener">dilansirkan Financial Times</a> (1/12/22), Abramovic mengakui bahwa ia pernah merasa malu saat ia ditegur pengawas museum: Pada waktu ia mengunjungi pameran seni Anne Imhof di Museum Stedelijk di Amsterdam (<a href="https://www.stedelijk.nl/en/exhibitions/anne-imhof-youth-campaign" target="_blank" rel="noopener">&lsquo;Youth&rsquo; &ndash; Anne Imhof</a> | 1 Oktober 2022 hingga 29 Januari 2023), ia sempat menitip tas miliknya dalam sebuah lemari yang baginya tampak sebagai fasilitas museum. Kemudian ia dihimbau oleh petugas museum bahwa lemari tersebut merupakan karya seni dan bagian dari pameran Anne Imhof. &lsquo;This was my (...) embarrassment of the day. I apologized and entered the exhibition with an open mind,&rsquo; ia tuntas.&nbsp;

Oopsie: Marina Abramović tak sadar objek dia antuk ternyata karya seni rekannya

ACI AMATIR, Edisi 1 &ndash; Art Calls Indonesia sudah berusia dua tahun &ndash; kalau dihitung setara dengan usia seekor kucing, ACI sudah berusia nyaris 25 tahun. Tahun 2023 ini, kami presentasikan prototipe kami. Sehingga prototipe Art Calls Indonesia dapat menjadi produk-produk Indonesia!
<h3>Proto&ndash;what?</h3>
Kilas: Haus akan informasi, Indonesia jadi tanah subur untuk start-up dan perusahaan media pendatang baru. Dengan berbagai cara olahan pengetahuan, banyak antara media baru tersebut naik daun dan tumbuh pesat. Namun (tak beda bagi pengusaha semua bidang lainnya), animo penggagas swadaya akan terbengkalai manakala kita tidak punya jaring atau dana. Begitulah deskripsi singkat dari tantangan Art Calls Indonesia hadapi.&nbsp;
Dalam dua tahun terakhir kami telah banyak bereksperimen melalui konten yang kami suguhkan. Dari situ, kami telah belajar bahwa memang susah sekali membalut kesenian dengan jurnalisme:
Menerbitkan ulasan kritik seni tanpa gula-gula, banyak yang teriritasi.&nbsp;
Menerbitkan konten tentang merek es kopi susu paling enak, tidak masuk olahan kami.
Menerbitkan liputan dari luar penjuru kota kesenian seperti Jogja dan Jakarta baru kami mampu menayangkan kadangkala saja.&nbsp;
Menerbitkan konten di luar kaitan seni murni, akan melontarkan kami dalam sebuah kubus khususnya art for art saja.
Sebagai platform swadaya, tenaga &lsquo;endogen&rsquo; kami sangat terbatas. Saat ini ACI beroperasi bagaikan dengan hanya satu poni sirkus (penulis) dan satu penjual popcorn (koordinator administrasi) saja. Penampil dan pekerja sirkus lainnya belum bisa menemani kami berkelana dari satu ke lain kota senantiasa.
<h3>Aci-acian ACI</h3>
Untuk tahun ini, kami akan lanjut mengaci-acikan gagasan prototipe kami untuk Art Calls Indonesia, sebagai wadah bertujuan menjadi social enterprise. Konten yang kami suguhkan, ingin kami jadikan lebih majemuk. Tidak hanya lagi ulasan open calls saja (kami bukan NGO, dan gak punya capability anyway untuk itu), melainkan, kita ingin meluaskan trayektori kami terbuka pada semua fenomena dan topik berfaedah bagi dunia (seni) yang lebih progresif. Harapan kami adalah mendapatkan dukungan untuk mendewasakan ACI &ndash; atas filosofi yang kami bawa; untuk menyediakan sebuah assembly point bagi pegiat seni yang tidak punya orang tua untuk mengakomodir kariernya.
Untuk sementara, izinkan kami memperkenalkan beberapa kategori baru di Art Calls Indonesia. Semua konten kami terbagi dalam tiga pilar:&nbsp;
<ul>
<li><a href="https://artcallsindonesia.com/read/atlet-catur-iran-bertanding-tanpa-jilbab" target="_blank" rel="noopener">Informasi faktual</a> (dan bebas opini) (pada <a href="https://www.instagram.com/artcallsindonesia/" target="_blank" rel="noopener">akun Instagram kami </a>dalam warna putih untuk hard news dan oren khususnya soft news)</li>
<li><a href="https://artcallsindonesia.com/read/manakala-gak-awkward-lagi-datang-sendirian-ke-event-skena-seni-bisa-menjadi-lebih-seru" target="_blank" rel="noopener">Konten berbasis opini</a> (pada Instagram dalam warna abu-abu)</li>
<li>dan <a href="https://artcallsindonesia.com/read/residensi-seni-di-london-hanya-bagi-yang-berlatar-belakang-kelas-menengah-bawah" target="_blank" rel="noopener">konten bersifat servis publik</a> (=kurasi informasi open calls; pada Instagram dalam warna kuning)</li>
</ul>
Atas bagan tersebut, kami akan mencoba mengembangkan beberapa sub-kategori. Di antaranya:
OK ACI &ndash; Kata OK punya banyak makna, dari pengucapan euforia (okeyyy) hingga kesedihan (okeehh). Lewat rubrik OK ACI kami menyuguhkan 'the flavors of the week', berita-berita seputar seni dari seantero Indonesia, dan kadangkala juga gogon-gogon dari skena manusia kreatif dan inspiratif. Tidak hanya itu, kami juga mencari jawaban pada hal-hal paling sensasional yang hadir di dunia seni!
ACI INFO &ndash; Kilasan berita
<a href="https://artcallsindonesia.com/read/takluk-pada-native-speakers-ruwetnya-belajar-bahasa-asing" target="_blank" rel="noopener">ACI WITH ACCENT</a> &ndash; Di sini kami menonjolkan sesuatu yang pada awalnya menjadi keresahan Art Calls Indonesia sehari-hari: Yaitu 'aksen' sang pendiri. Sebagai foreigner, ia mencoba untuk berjodoh dengan identitas Indonesia dan menggenggam Bahasa Indonesia tanpa ragu bercerita dengan aksen
ACI AMATIR &ndash; Kolom tentang seluk-beluk pendirian usaha media/seni tanpa punya jalur networking ataupun uang, dan nalarnya berbagai versi jurnalisme.&nbsp;
Serius, gak bermaksud basa-basi, kami harap konten ACI bisa menjadi kontribusi baik untuk membuka wacana. Mudah-mudahan, kami bisa menyediakan interaksi yang baik antar-audiens &ndash; lewat berbagai cara inklusif yang mungkin selaras dengan Art Calls Indonesia &ndash; dari group call hingga sleep call.&nbsp;
Dengan tim minimal terik dan tanpa mempunyai daya tarik (duittt) untuk mengerahkan tenaga, kami baru mampu mengerjakan one task at a time. Barangkali teman-teman ingin mengutarakan ide, ingin merembuk bersama kami, ingin bersinergi bersama kami, ingin bergabung bersama kami, gerak bersama kami, ataupun ingin cari teman ngobrol se-energi saja, silakan hubungi kami!&nbsp;
Saya pribadi sebagai poni sirkus tersebut, berterima kasih atas perhatian kalian untuk humble-brag ini. Art Calls Indonesia stays at your call! Setidaknya hingga akhir tahun 2023 ini. Nanti kita lihat lagi.&nbsp;
&nbsp;

Art Kol Indonesha: Rencana kami untuk 2023 – bersama kalian

Pada tahun 2022 ini, nama-nama seperti Kak Jill atau Bunda Corla ramai dicari di Google Indonesia. Pada skala mancanegara, mantan kickboxer Andrew Tate merupakan salah satu tokoh yang paling sering di-google pada 2022. Lelaki asal Inggris ini tenar di Tiktok berkat gaya hidup mewah yang dia memperagakan, serta pikiran misogin yang disebarkan Tate. Rupanya senang bergensi, Tate sering memotret diri ala alpha male yang mengoleksi mobil mewah. Tidak heran, Tate tidak mendukung aktivisme lingkungan hijau.
Pada awal pekan ini, Tate kembali menegaskan keengganan dia melalui Twitter dengan mengalamatkan pesan konyol dan ngehe pada aktivis iklim Greta Thunberg.&nbsp;
<blockquote class="twitter-tweet">
yes, please do enlighten me. email me at smalldickenergy@getalife.com <a href="https://t.co/V8geeVvEvg">https://t.co/V8geeVvEvg</a>
&mdash; Greta Thunberg (@GretaThunberg) <a href="https://twitter.com/GretaThunberg/status/1608056944501178368?ref_src=twsrc%5Etfw">December 28, 2022</a></blockquote>
Tate mengklaim bahwa dia mempunyai 33 unit mobil, di antaranya mobil merek Bugatti dan Ferrari. Rupanya cari ribut, Tate alamatkan tweet tersebut pada Greta Thurnberg: 'Tolong berikan saya alamat email kamu, supaya saya bisa mengirimkan daftar lengkap koleksi mobil saya beserta emisi masif masing-masing mobil,' Tate menggempita di Twitter.&nbsp;
Usai tweet tersebut viral, Thunberg menyuguhkan balasan patut bikin lawan 'paling Alpha' ini menggelepar: 'Silakan mendidik saya dan hubungi saya melalui smalldickenergy@getalife.com.'
Menjebol Tate dengan roundhouse kick secara verbal, reaksi dahsyat oleh Thunberg juga menerobos dunia Twitter dan masuk daftar riwayat perlagaan Tate.
<blockquote class="twitter-tweet">
Whoever updated <a href="https://twitter.com/hashtag/Wikipedia?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#Wikipedia</a> is a genius<a href="https://twitter.com/hashtag/GretaThunberg?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#GretaThunberg</a> <a href="https://twitter.com/hashtag/AndrewTate?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#AndrewTate</a> <a href="https://t.co/zpDH6k5Pa5">pic.twitter.com/zpDH6k5Pa5</a>
&mdash; Nath (@nath_english) <a href="https://twitter.com/nath_english/status/1608467512961925120?ref_src=twsrc%5Etfw">December 29, 2022</a></blockquote>
<h3>Dengan provokasi Tate mengagregasi perhatian</h3>
Misogini, simpati terhadap kekerasan pada perempuan dan konspirasi-konspirasi konyol telah menjadi model bisnis licik Andrew Tate. Mantan kickboxer ini telah diblokir di Instagram, YouTube dan TikTok, namun pemblokiran pada akun miliknya di Twitter telah dibatalkan pada bulan November silam selepas Elon Musk menjabati posisi bos perusahan Twitter.
Dihabisin gadis umur 19 tahun, Tate tampak menampik kekalahan ini dan mengunggah video yang sungguhnya cringe di Twitter &ndash; disertai pernyataan gak jelas pada Greta Thunberg: 'Thanks for confirming that you have a small penis.'
Segitunya fragile ya sosok alpha male satu ini &ndash; Menyindir perempuan umur belasan tahun atas alat kelamin (?) sepertinya sudah jauh lebih memalukan daripada mengakui diri sebagai pecundang.
&nbsp;

'Small Dick Energy': Greta Thunberg bikin lawan KO

Kalian sedang membaca artikel dari rubrik OK ACI.
Gimana rasanya pelesiran sendiri tanpa didampingi pasangan atau di-escort teman? Seakan-akan bahkan orang ekstrovert tiba-tiba bisa menjadi introvert, kita terbiasa pada fakta kalau menghabiskan waktu sendiri di acara publik tidak merasa enak.
Makan sendiri di restoran (bukan di warung, beda kasus) bisa menyuguhkan perasaan ganjil, ketika orang-orang di meja sebelah gak kehabisan cerita sementara kamu berteman headset dan berpamit dari sekelilingmu.
Begitu pun dengan menghadiri acara seni tanpa mengajak siapa-siapa untuk ikut &ndash; ataupun tanpa ada yang mau ikut. Perasaan pada momen kita menjadi tamu tunggal di pameran seni atau pentas teater layaknya segala kesempatan untuk nge-julit dan mengomentari seniman yang kita saksikan telah dikandaskan.&nbsp;
<h3>Life of the party&nbsp;</h3>
Asumsi tersebut mungkin tidak berlaku untuk para pelancong yang rutin melanglang dunia sendiri. Veteran solo-traveler mungkin tidak langsung merasa canggung saat menginap di kota asing. Beda ketika kita mengunjungi acara seni: Kita memasuki area ruang yang dibuat untuk suatu karya diperlihatkan ke khalayak ramai. Maka, nyeni sendiri cenderung merasa kikuk dan menaruh kita dalam posisi ibarat orang hilang.
Dalam beberapa tahun belakangan ini fenomena #SoloDining atau #SoloDate menambah popularitas. Jika saja #SoloNyeni lumrah dilakukan, skena seni Tanah Air tentu dapat meraup untung dan tersebar luas. Kala kita menjadi tamu perhelatan seni, acap kali kita dianggap invisible. Bagaikan kita partikel unyil dari sebuah audiens massa. Nah, tidak mencengangkan kenapa cenderung banyak penggemar seni enggan datang tanpa pendamping.
Begitu pun terdapat banyak penyelenggara seni yang menganggap kehadiran audiens (yang sudah menyerang macet!1!) sebagai hal biasa saja. Namun, mereka itu sepertinya salah kiprah. Pasalnya, menyambut dan melibatkan tamu ke acara seni bisa menjadi senjata pamungkas bagi yang mengadakan acara.
Berikut, inilah khayalan imajiner oleh redaksi Art Calls Indonesia manakala nyeni tanpa teman tidak merasa aneh dan absurd lagi.
<h3>1. Beraktivitas sendiri menjadi hal biasa saja&nbsp;</h3>
Dalam perumpamaan ini beraktivitas sendiri menjadi hal lazim dilakukan banyak orang tanpa harus merasa seperti jumlah teman bisa dihitung jari. Pengalaman nonton bioskop tidak lagi diganggu rombongan kursi sebelah yang berkicau dan meramal semua kejadian dalam film. Melancong ke museum menjadi nikmat yang membuat kamu lebih lekat dengan karya, sejarah dan ruang. Rasa plong saat tiada lagi orang tiba-tiba meminta kita untuk memotret mereka dalam seribu variasi, karena mereka hanya berswafoto saja.&nbsp;
<h3>2. Diajak kenalan gak akan bikin auto-deg-degan lagi</h3>
Sebenarnya, acara seni menjadi tempat ideal untuk melupakan aplikasi kencan dan nge-match di Tinder versi dunia nyata. Tempat mana lagi lebih cocok dikenang sebagai tempat where i met her/him kalau bukan museum kesenian. Pelesiran sendiri dalam suasana seni bukan hanya cocok bagi yang berniat mendapatkan belahan jiwa, tapi juga untuk meluaskan jalur network kalian. Tiba-tiba, interaksi antara audiens dan seniman tidak lagi dibawa dengan baku, namun menjadi interaksi yang cair guna mengenal lebih dekat satu sama lain.&nbsp;&nbsp;
<h3>3. Lebih pede untuk berkarya sendiri&nbsp;</h3>
Pernah ga, merasa agak terintimidasi ketika main ke tempat yang belum kita akrab? Dalam reka ini, kita telah terlatih ngobrol tidak hanya dengan pendamping kita dan di dalam circle kita, tapi dengan siapa pun yang menyapa kita. Suasana positif ini juga memotivasi pegiat seni pendatang baru untuk turut berkarya!
Sekian saja tentang khayalan alegoris kami dari dunia cukup avatar. Yuk, bagikan di <a href="https://www.instagram.com/artcallsindonesia" target="_blank" rel="noopener">Instagram</a> pengalaman acara seni yang paling cocok untuk berkenalan dengan orang baru atau untuk menikmati waktu sendiri!&nbsp;
&nbsp;

Manakala gak awkward lagi datang sendirian ke event, skena seni bisa menjadi lebih seru

'FYI: Kalian sedang membaca rubrik 'OK ACI'
Dengan sekejap kita bisa mengganti jenis kelamin dan jadi tokoh sepak bola: Teknologi penghasil gambar berbasis kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence kian bertambah hebat.
Bagaikan momen untuk <a href="https://www.tiktok.com/@dawnaiapp/video/7172519916006903045" target="_blank" rel="noopener">mencari validasi</a>&nbsp;Lensa (aplikasi alat penghasil selfie artifisial) kian ramai dibedah di dunia maya dan telah diunduh lebih dari sepuluh juta kali. Meski perangkat lunak tersebut mengenakan pengguna dengan biaya mulai dari Rp 35.000. Lensa bukan satu-satunya aplikasi AI yang kian menjadi-jadi. Kami menguji aplikasi serupa yang bisa menghasilkan beragam versi dari wajah kamu tanpa kamu disuruh bayar.
Dengan mengunggah minimum delapan swafoto, aplikasi Dawn AI generasikan avatar berbasis fisiognomia kamu secara instan. Gaya dan vibe yang ingin kamu tampilkan, bisa dipilih sendiri usai menyuap model machine learning tersebut dengan cukup banyak foto wajahmu. Dawn AI bisa menghasilkan sulapan selfie ala kadarnya menjadi realistis, detail, ajaib atau abstrak.
Dengan sekejap piksel kamu bisa mengganti jenis kelamin tanpa harus bergaun ala Jefri Nichol dan bisa berpenampilan bak para pemain sepak bola yang dijuluki The Next Cristiano Ronaldo.
<img src="https://content.artcallsindonesia.com/assets/95f50418-57f4-4e79-a7e4-276209526aca?width=1024&amp;height=1024" alt="Img 3839" />
<h6>Gambar yang dihasilkan oleh Dawn AI berdasarkan pada swafoto yang diunggah oleh pengguna&nbsp;</h6>
Kami telah bereksperimen dengan Dawn AI yang juga memiliki fitur text-to-image di mana masukan berbasis teks disalurkan sebagai gambar.&nbsp;Dengan anotasi melalui deskripsi teks, Dawn AI menyalurkan hasil sesuai masukan deskriptif:
'Indonesian woman sitting on a mountain of rice':
<img src="https://content.artcallsindonesia.com/assets/6987d2c7-5665-4fd5-a07c-4e69f8cceb8e?width=1024&amp;height=1024" alt="Img 5814" />
'Indonesian man with a kitchen on a motorbike':
<img src="https://content.artcallsindonesia.com/assets/c69f5380-0cf2-41cb-b8b2-43c4ca4982cf?width=1024&amp;height=1024" alt="Img 5813" />
Sebagai acuan pada Melati Suryodarmo dan karya beliau bertajuk 'Butter Dance': -&nbsp;'Indonesian woman performing butter dance':
<img src="https://content.artcallsindonesia.com/assets/5ab46559-3f8a-4cc2-bf3f-bebd8196956c?width=1024&amp;height=1024" alt="Img 5824" />
Dawn AI mengilustrasikan 'Child of all Nations', karya Pramoedya Ananta Toer:
<img src="https://content.artcallsindonesia.com/assets/ff1ed50e-c172-4c39-bac6-4db53a37ee90?width=1024&amp;height=1024" alt="Img 5822" />
'Taylor Swift visiting Indonesia' (I):
<img src="https://content.artcallsindonesia.com/assets/15790d4b-b07d-4146-8aae-3add3a4bd4eb?width=1024&amp;height=1024" alt="Img 5819" />
'Taylor Swift visiting Indonesia' (II):
<img src="https://content.artcallsindonesia.com/assets/39944e73-dc8d-4d1c-b71e-01b6e6a02098?width=1024&amp;height=1024" alt="Img 5820" />
<h6>FYI: Kami tidak menampilkan foto ciptaan AI berbasis foto artis, pasalnya menggunakan foto yang memperlihatkan individu tanpa mengizinkan pada individu tersebut tidak diperbolehkan. | Credits for all photos displayed: Art Calls Indonesia</h6>
<h3>Pakaian yang erat memeluk tubuh</h3>
Viral diperbincangkan, aplikasi Lensa bukan software kecerdasan buatan pertama yang dituduh sebagai persepsi yang terdistorsi oleh stereotip. Aplikasi tersebut dipertanyakan lantaran cenderung menggambar perempuan <a href="https://www.theguardian.com/us-news/2022/dec/09/lensa-ai-portraits-misogyny" target="_blank" rel="noopener">secara otomatis dengan pakaian erat dan payudara besar</a>. &mdash; Meski gambar yang dihasilkan oleh Lensa berdasarkan saluran foto wajah saja.&nbsp;
Kecerdasan buatan cenderung mengimajinasi perempuan secara seksisme berkat data yang disantap. Efek gender bias dapat berakar pada kumpulan data yang digunakan untuk melatih model AI generative. Berbeda dengan manusia, model AI butuh banyak variasi data untuk dapat membedah, membedakan, mengolah, dan mengerti apa yang harus dilakukan.
<h3>AI tiada henti menuai kontroversi publik</h3>
Belakangan ini, teknologi kecerdasan buatan memicu perdebatan sengit lantaran bukan hanya menjadi sokongan untuk manusia, namun alat yang dituduh bisa menggantikan posisi manusia di dunia kerja. Kecanggihan AI bahkan merambah dunia seni sehingga dikhawatirkan bisa <a href="https://www.bbc.com/news/technology-62788725" target="_blank" rel="noopener">mengganggu definisi seni</a> pada esensinya.&nbsp;
<h3>Masih banyak 'grey area'</h3>
Art Calls Indonesia menghubungi Rafi, seorang software engineer sekaligus researcher untuk menanyakan pendapatnya tentang potensi AI ke depannya: 'AI sendiri sebenarnya sudah lama ya membantu manusia di berbagai bidang, &ndash; misal dalam lingkup jadi pendeteksian, prediksi, klasifikasi, translasi, generasi, dan lainnya. Selagi masih ada resource komputasi, sebenarnya potensi AI sendiri hampir indefinite ya. Palingan researchernya yang kewalahan buat ngeoptimize modelnya,' jelas Rafi.
Potensi yang dihadirkan oleh AI tidak selalu bersesuai dengan batas etika yang diterapkan dalam masyarakat. 'Dalam pengembangannya sendiri sih sebenernya harus mengacu pada etika dari bidang yang akan didevelop. Masalahnya, seni sendiri adalah bidang yang subjektif, selain perihal consent dan copyright infringement, menurut saya sisanya grey area. Apakah AI art adalah art itself? Karena for me personally it&rsquo;s just computer generated data. But maybe to some people, this could be defined as art itself. Dan ini sih yang bisa menjadi akar permasalahan untuk industri seni. Menurut saya, pemerintah sendiri sudah harus mulai menyiapkan kebijakan untuk hal ini,' tandasnya.
<h3>Masih banyak kemungkinan</h3>
Dawn AI dan Lensa muncul sebagai hype dan kualitas gambar yang dihasilkan tidak bisa disepelekan. Walau kedua aplikasi tersebut mungkin tidak akan eksis untuk selamanya, tentu akan ada program AI selanjutnya yang menimbulkan diskusi panas di tahun-tahun mendatang. Entah karena kita akan menjumpai catfish berbasis foto artifisial di aplikasi kencan atau akan membincangkan karya seni AI lebih canggih dari karya seni buatan manusia

Result for 'OK ACI'