Guru filsafat di Italia absen selama 20 tahun dalam masa dinasnya selama 24 tahun
Pintar bolos sekolah, seorang guru di Italia dicap 'Professoressa Fantasma'
Pexels
Tak beda dengan Indonesia, sistem pendidikan di Italia menderita atas keinfesienan. Namun, kasus seorang guru di Italia menggegerkan semua peserta dan mitra sistem edukasi, berkat kepedean sang protagonis yang melebihi skala kenekatan pegawai negeri sipil.
Guru filsafat dan sejarah tersebut hanya hadir untuk mengajar selama empat tahun dalam 24 tahun masa dinasnya. Antara 2001 dan 2021 ia mengajukan izin sakit sebanyak 67 kali dengan durasi antara 40 hingga 160 hari setiap kali cuti. Segala bentuk cuti pun ia telah pakai — dari cuti (digaji) untuk merawat orang tuanya, cuti melahirkan hingga cuti pelatihan lanjutan pula.
Walau level kenekatan sang guru ‘professoressa fantasma’ dari awal ia berdinas pada 2001 rupanya fantastis, Kementerian Pendidikan Italia baru bertindak pada 2016, usai para murid, di sekolah di mana ia berdinas, menolak gurunya. Pemecatan guru fantom ini kemudian diikuti oleh pertempuran hukum yang berlangsung bertahun-tahun, di mana guru tersebut awalnya berhasil mencapai pembatalan pemecatannya. Kini, pemecatannya baru disahkan pengadilan.
Baca juga: Kenapa sekolah swasta tak seharusnya menjadi jawaban dari masalah sekolah negeri
Absen demi pendidikan lanjutan
Namun, hal ini tidak menghasilkan peningkatan dengan kehadiran sang guru di sekolah. Setidaknya, guru fantom ini tidak menyia-nyiakan waktu absennya: Dia telah memperoleh beberapa gelar selama itu, termasuk dalam sejarah kedokteran, kriminologi, teknologi baru, dan terapi hewan peliharaan.
Tidak hanya itu, dia juga terjun ke bidang jurnalisme dan mengangkat masalah-masalah sekolah di sebuah platform internet yang berfokus pada lika-liku sistem pendidikan. Sebagai seorang jurnalis kritis, ia akan menantang putusan pengadilan, yang telah mengesahkan pemecatan dia. Sang jurnalis jadi-jadian ini sudah menjamin bahwa ia akan mengungkap dengan jitu cerita versi real nya. Tapi nanti dulu deh. Saat ini beliau sedang berlibur di pantai.
(mrt, 29/06/2023)
More from OK ACI:
Mahasiswa yang makan karya seni senilai nyaris 2 miliar rupiah buka suara
More about Educational Systems:
Kenapa sekolah swasta tak seharusnya menjadi jawaban dari masalah sekolah negeri