Dengan masa perintah diktatorial selama 32 tahun, Indonesia sudah berpengalaman dengan korupsi nan lihai. Di luar negeri, penguasaan dari masa 1967 hingga 1998 ‘dinobatkan’ sebagai catatan sejarah paling korup sedunia – hingga USD 35,000,000,000 diestimasi ditilap dari kantong negara.

Di dalam negeri, pengetahuan kolektif tampaknya tergilas zaman: Para pewaris harta yang berasal dari kerakusan masa tersebut malah digemari di Tanah Air sebagai cucu-cucu cantik dan ganteng yang mentereng dan menawan. 

Lembaga pemantau korupsi Transparency International yang berpusat di Jerman telah merilis (31/1) laporan tahunan Corruption Perception Index 2022. Indeks tersebut mengukur persepsi korupsi sektor pemerintahan di mata pakar negara dan pelaku bisnis. 

Pada intinya, tingkat korupsi suatu pemerintahan pada negara kita tinggali, menunjukkan betapa serius kasta pemerintah menganggap bangsa dan masyarakat yang rukun. Semakin tinggi angka korupsi, semakin terbukti bahwa rendahnya etika para penguasa. 

Sebagian besar negara di dunia gagal memerangi korupsi menurut laporan Transparency International. Indonesia pada tahun-tahun sebelumnya sudah pernah berada di titik lebih progresif, namun dalam indeks terbarunya kembali merosot. 

Perkembangan Indonesia dari tahun ke tahun 

Dalam Corruption Perception Index 2022 Indonesia anjlok empat poin, sejajar dengan Gambia dan Nepal. Pada tahun-tahun sebelumnya skor Indonesia meningkat, namun kini mengalami penurunan.

Indeks tersebut dihitung dengan skala 0 hingga 100 – dengan angka 0 sebagai tingkat korupsi maksimal, sampai dengan 100, skor bebas korupsi. Sebanyak 180 negara dinilai oleh Transparency International dalam rilisan terbaru.

Perbandingan kawasan ASEAN

Dalam perbandingan dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara, Indonesia jauh tertinggal dari negara seperti Malaysia, Timor Leste ataupun Vietnam. Di antaranya, Malaysia memperoleh skor di angka 47. Singapura menempati peringkat pertama dengan skor 83 dalam perbandingan regional.

Perbandingan seluruh dunia 

Negara paling bebas korupsi 

Negara paling korup

Yaman, Sudan Selatan dan Suriah menempati peringkat terbawah. Ketiga negara tersebut merupakan kawasan krisis kemanusiaan besar, di mana masyarakat menghadapi kerawanan pangan. Korupsi aparat penguasa turut memperburuk situasi masyarakat.

Aspek apa saja yang dinilai

Corruption Perception Index dirilis setiap tahun dan dihitung menggunakan 13 sumber data berbeda berupa persepsi oleh pebisnis dan ahli tata negara terhadap korupsi. Transparency International antara lain menilai aspek-aspek penampakan korupsi seperti berikut: 

• Penyalahgunaan dana publik;
• Eksploitasi jabatan yang dimiliki untuk kepentingan pribadi;
• Kemampuan pemerintah untuk mengekang korupsi; 
• Birokrasi yang berlebihan;
• Mekanisme perekrutan dan potensi terjadinya nepotisme;
• Perlindungan legal bagi jurnalis yang melaporkan penyuapan ilegal; 
• Penjebakan negara oleh kelompok dengan kepentingan tertentu