Dear Bules, inilah manual teruntuk kalian agar dicintai warga Indonesia
Bagi Anda yang sedang terlibat dalam kasus amarah dengan warlok Bali, atau sudah bosan menjalani hidup cukupan di negara Anda mukim, simak tips mantap dari kami agar Anda juga digemari orang-orang Indonesia
ACI
Hello Mister dan Miss, sebelum kami minta selfie bersama Anda, izin kami jelaskan bagaimana Anda bisa sukses jaya di Indonesia dengan atribut paling unggul yang Anda punya: Being Bule!
Oh-oh, you think you’re special –
Oh-oh, you think you’re something else –
Okay, so you’re Brad Pitt –
That don’t impress me much (ha-ha, uh-ah)
What do you think, you’re Elvis or something?
Tak ada intro lebih ketus dari lagu ‘That Don’t Impress Me Much’ oleh Shania Twain untuk membuka pedoman ini, yang kami dedikasikan kepada para Bule sedikit senonoh di Bali, dan secara umum kepada semua warga ‘Global North’ (plus Down Under) yang ingin bersinar sebagai tokoh viral di Indonesia. – Negara dengan pengguna TikTok terbanyak kedua di dunia, dan rakyat yang murah senyum. – Dari Tukang Becak yang kuat mengantar 4 pax bule dalam satu becak kayuh, hingga mantan-mantan penguasa yang mencetak sejarah tergelap negeri ini.
Ada pula alasan mengapa Indonesia patut menjadi pertimbangan pertama Anda untuk dijaj– dikunjungi antara semua negara Asia Tenggara lainnya. Myanmar memiliki pantai-pantai elok, namun sedang tenggelam dalam perang. Tenang, di Indonesia kami tidak berperang, tidak jemawa, tidak ikut campur dalam urusan internal Myanmar. Adapun Thailand, namun sudah dirajai jutaan expat mancanegara. Hanya di Indonesia, Anda berkesempatan menjadi tamu istimewa, artis yang karim, dan bahkan influencer edukatif, digemari rakyat terbesar keempat dunia.
Jadilah, bagi Anda, bule-bule dagelan, yang sedang terlibat dalam kasus amarah viral dengan warlok Bali, atau sudah bosan menjalani hidup cukupan di negara Anda mukim, simak tips mantap dari kami:
Kasus 1: Anda berasal dari Rusia dan ingin melarikan diri dari kewajiban militer yang diperintah oleh Putin
Sayang sekali Vladimir Putin tahun lalu tidak turut meramaikan acara G20 di Bali. Padahal, melihat Vladimir Putin memamerkan badan bagai jawara angkat besi di Seminyak, dijamin menyihir semua pendukung filosofi ‘urrraaaa’ di Indonesia. Putin dikatakan tidak memiliki ponsel, kondisi ideal untuk bersantai-santai di Hutan Monyet di Ubud tanpa diganggu kera. Tidak hanya di Ubud, di seantero pulau Dewata ini terdapat banyak tempat keren untuk nongkrong bareng sohib sepemikiran. What happens in Bali stays in Bali!
Bagi Anda, warga Rusia, yang melarikan diri Anda dari negara asal berkat Anda terancam ditarik paksa untuk kewajiban militer, adapun kabar gembira! Beli sekarang juga tiket Anda langsung ke Bali, dan dapat disambut oleh komunitas kawan senasib. Menghuni pulau Bali sekarang juga dan dapatkan diskon 50 persen penyewaan motor dan yacht dengan setiap disiden yang Anda mengajak untuk menyusul.
Kasus 2: Anda tak sengaja telah menjadi omongan warganet
Anda harus tahu, bahwa di negeri ini para warga internet kadangkala memiliki kuasa lebih unggul daripada warga di dunia nyata. – Nasib negara hanya dapat kami kendalikan setiap beberapa tahun, namun nasib dan karier perorangan bisa kami hancurkan secara massal. Keren, kan? Baik pelaku flexing maupun praktisi sodomi – mereka semua sudah kami iring ke Hall of Shame. Awas loh Mister, jangan macem-macem.
Di Indonesia kami menganut perilaku rendah hati dan kolaboratif sebagai the way of living. Begitu kami senang, jika Anda turut bersilaturahmi bersama kami, dan segala makhluk di sekitar Anda. – Baik yang ter-reinkarnasi sebagai manusia maupun margasatwa.
Jadi, mohon tidak mempertentangkan ekor ayam yang berkokok menyambut dini hari. Tengoklah Mister, kami semua disini melakoni kehidupan dengan cara senyamannya kami. Selow dan enjoy sahaja, Mister. Kelai saja di serambi homestay Anda, dan nikmati sanjungan sang ayam tetangga. Sebaiknya Anda tidak menodong ayam itu, dan tidak membuat petisi-petisi anti-ayam-ayaman. Kohabituasi –eh bukan— Kohabitasi adalah hal normal bagi kami. Seia sekata.
Ada yang pelihara ayam; ada pula yang pelihara anak ayam dicat pink; tukang pangkas rambut saya pelihara rakun; ibu warteg sebelah kos saya punya burung kesturi; orang kaya di Indonesia konon suka menjaga harimau putih, jaguar, monyet (bahkan dipekerjakan jadi badut); dan saya sendiri pengin punya quokka sebagai pet. – Hanya saja, binatang spesies punah di belantara Kalimantan dan Sumatra tidak ada yang mengurus. Kecuali yayasan-yayasan yang didukung oleh spesies ‘bule’.
Dalam artikel berikutnya kami akan menyantap tips dan tricks bagi Anda yang ingin merasakan kehidupan artis di Indonesia, namun kurang bertalenta dan kurang berkarisma. In the meantime, sebelum kami lupa, selfie Mister!
Postingan ini menyuguhkan santapan ironis, memungut sarkasme dan memakai sinisme untuk mencernakan topik-topik yang sedang ramai dibahas melalui sebuah cerita tertulis yang tidak mengandalkan humor meme, kolase gambar atau lelucon visual lainnya untuk menandakan bahwa postingan ini menyuguhkan santapan ironis, memungut sarkasme dan memakai sinisme ∞ ∞ ∞
You were reading an article from our new rubric 'ACI WITH ACCENT' ...
... in which Marten Schmidt, founder of ART CALLS INDONESIA, reflects within personal opinions on topics related to interculturalism and feelings of belonging. Through ACI WITH ACCENT Marten accentuates with his very own accent, his very own hybrid 'code' and oscillates between German, English and Indonesian.
More articles from this rubric:
Apakah mengagung-agungkan bule adalah hal yang terinstitusionalisasi?
Bule seolah Epifani: Mengapa orang Indonesia merasa inferior sama bule