Taman Bumi di Danau Toba mungkin akan dicoret dari daftar UNESCO
Terpuruk berkat korupsi, banyak peluang besar disia-siakan di Taman Bumi Kaldera Toba
Kemenlu
Bagi praktisi sains, budaya dan pelaku pariwisata UNESCO Geopark Kaldera Toba sebenarnya sangat berpotensi untuk terus dikembangkan. Namun, ketua pengelola Taman Bumi Kaldera Toba berkepentingan lain – tersangka korupsi.
Kaldera Toba di Sumatera Utara sudah ditetapkan sebagai anggota UNESCO sejak tiga tahun silam. Kendati begitu, pembangunan kawasan dalam berbagai disiplin ilmiah, disebut kurang dimanfaatkan. Menurut ahli-ahli pariwisata, keanggotaan UNESCO Global Geopark tidak ada pengaruh pada pembangunan kawasan Danau Toba.
Pada 2020, Kaldera Toba diterima menjadi anggota UNESCO Global Geoparks. Dengan pengakuan oleh lembaga mancanegara itu, kawasan Danau Toba telah diberikan peluang besar untuk memberdayakan masyarakat dan melestarikan keanekaragaman hayati.
Surgaloka yang tak dikembangkan
Dengan keanggotaan di UNESCO, Kaldera Toba seharusnya mengembangkan konsep pariwisata yang tidak hanya menarik pelancong secara massal, melainkan dengan menarasikan keajaiban geologi di Danau Toba.
Foto: Johnnya Siahaan
Tidak cukup menjual keindahan alam saja
Tercipta dari letusan dahsyat gunung api, badan pengelola Kaldera Toba belum berupaya memperkenalkan dan menonjolkan kekayaan geologi dan keajaiban hayati kawasan ini. Dalam tiga tahun keanggotaan, badan pengelola masih hanya menjual keindahan alam saja, sehingga konservasi lingkungan, edukasi wisatawan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat belum berjalan.
Baca juga: Merancang pameran untuk artefak warisan Indonesia
Dengan upaya pemerintah pusat dalam pembangunan akses infrastruktur transportasi, pariwisata di kawasan Danau Toba sudah mulai meningkat. Pada waktu di mana pemerintah pusat sudah membangun prasarana, badan pengelolaan Geopark masih berperan pasif.
Tersangka korupsi, status keanggotaan bisa dicoret
Ketua Harian Badan Pengelola Mangindar Simbolon terjerat kasus korupsi, dan saat ini ‘sudah hampir dua pekan’ ditahan, kata Wilmar Simandjorang, Koordinator Bidang Edukasi, Penelitian, dan Pengembangan dari Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark.
Situasi Geopark semakin terpuruk usai tim asesor dari UNESCO telah turun ke Taman Bumi Kaldera Toba untuk memvalidasi ulang keanggotaan UNESCO Geopark. Jika syarat UNESCO tidak dipenuhi, Kaldera Toba akan dicoret dari daftar anggota pada 2024.
(Marten Schmidt, 01.09.2023, Art Calls Indonesia)
Merugikan negara Rp 32,7 miliar:
Baca keterangan lebih lanjut mengenai penyelidikan kasus korupsi yang melibatkan penanggung jawab Taman Bumi Kaldera Toba di sini.
Toba Caldera Geopark: Tautan UNESCO
UNESCO mencatat 195 kawasan sebagai anggota Taman Bumi. Selain Kaldera Toba (Sumut), Indonesia berstatus anggota dalam kelab alam dan kebudayaan, yakni ini dengan: Rinjani (Lombok), Kaldera Batur (Bali), Gunung Sewu (DIY, Jateng, Jatim), dan Ciletuh-Palabuhanratu (Jabar)
Baca juga:
Depok ingin menjadi 'Kota Seni Media' dan Solo 'Kota Seni Rakyat'