JEJARING KOTA KREATIF

Depok ingin menjadi 'Kota Seni Media' dan Solo 'Kota Seni Rakyat'

Kedua kota di pulau Jawa itu dinominasikan untuk berjejer dengan kota-kota mancanegara yang telah terasosiasi dengan jejaring Kota Kreatif UNESCO

Kota Depok telah mengajukan diri sebagai 'Kota Kreatif' | Foto: Wiki Commons

Kota Depok telah mengajukan diri sebagai 'Kota Kreatif' | Foto: Wiki Commons

Article Image Title
Editor: Marten S.
07.06.2023

Kota Depok di Jawa Barat dan kota Surakarta di Jawa Tengah terpilih sebagai ajuan Indonesia pada program jejaring Kota Kreatif oleh Unesco. Jejaring ini berskala internasional dan membuka kesempatan bagi kota-kota yang tergabung untuk berkolaborasi dengan makna kreatif.

Disampaikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, kedua kota tersebut terpilih dari total enam kota atau kabupaten yang telah mengutarakan minatnya untuk dapat dinominasi. Keempat pengajuan lain diserahkan oleh pendaftar ‘Kota Kriya dan Seni Rakyat’ Kabupaten Ponorogo (Jawa Timur), Kabupaten Bantul (DIY), Kota Bitung di Sulawesi Utara (sebagai Kota Gastronomi), dan Kota Salatiga di Jawa Tengah (juga sebagai Kota Gastronomi pun). Telah terpilih sebagai nominasi nasional pada UNESCO, Depok mengajukan diri sebagai Kota Seni Media, sementara Surakarta ingin menjadi sarana untuk Seni Rakyat dan Kriya. 

Ambon, Pekalongan, Bandung dan Jakarta sudah menjadi bagian Kota Kreatif UNESCO

Jejaring Kota Kreatif UNESCO terbagi dalam beberapa bidang berbeda, yakni Seni Kriya dan Seni Rakyat, Seni Media, Film, Musik, Desain, Sastra, serta Gastronomi. Indonesia telah memiliki empat kota yang tergabung dalam jejaring Kota Kreatif UNESCO. Kota Pekalongan (Jawa Tengah) telah ditetapkan pada 2015 sebagai Kota Kriya dan Seni Masyarakat. Bandung merupakan Kota Desain sejak 2015, Ambon terpilih sebagai Kota Musik pada 2019, dan Jakarta telah menjadi wakil Kota Sastra pada 2021.