Premiere in Indonesia: ART CALLS™ INDONESIA is the first media platform in Indonesia to bring you the following story:

Maraknya teknologi berbasis kecerdasan buatan akan membeberkan dan mengubah dunia kerja untuk selamanya. Banyak profesi mulai dari penulis wara (copywriter) hingga desainer grafis akan disirnakan seiring dengan kecanggihan kecerdasan buatan (AI). AI juga diprediksikan akan mampu menciptakan lagu lebih enak dari ciptaan musisi manusia. Beberapa waktu lalu ACI sudah memberitakan betapa ciamiknya ‘the state of the art’ dalam pengembangan kecerdasan buatan.

AI tidak hanya diperkirakan akan mengungguli kemampuan banyak musisi medioker dalam kreasi lagu, banyak profesi baru pun sudah muncul berkat pengimplementasian AI di ranah kerja. Sekarang sudah ada profesi ‘kurator AI’, interpretator tulisan hasil ChatGTP. Oleh karena ChatGTP, Google Bard, Perplexity.ai dan produk serupa belum bisa menghasilkan tulisan perlente tanpa bertele-tele, output yang dilontarkan AI masih membutuh input jelas oleh manusia. Di sini lah timbulnya pekerjaan ‘Prompt Engineer’ atau lebih sederhana: Pengawas konten AI.

Akan menimbulkan diskusi panas di tahun-tahun mendatang

Hampir semua aspek kehidupan cukup terdampak oleh perubahan zaman seiring dengan hadirnya AI. Orang-orang yang kamu jumpai di aplikasi kencan mungkin jago berceloteh tentang seni, filosofi, dan bahkan tampak ramah dan jinak. Tapi awas, jangan-jangan sampai kamu makan hati gara-gara ditipu bot. 

Kemampuan kecerdasan buatan bertambah hebat dalam semua aspek, yang selama ini paling bisa dikerjakan oleh manusia dengan bakat khusus. Misalnya, seni dan jurnalisme. AI bisa ‘melukis’ dengan lebih kreatif dan cepat dari tangan dan benak perupa – dan bisa menulis artikel berita dalam sekejap mata, dengan gaya yang melampaui penulis dan penyusun artikel generik.

Baca juga: AI diprediksikan mampu membuat lagu lebih enak daripada ciptaan musisi

Kecerdasan Buatan mampu melampaui kreativitas musisi dan menulis lagu lebih ciamik daripada manusia

Sekarang, semua orang dari mana pun di dunia bisa mengerti apa yang kamu katakan

Kendati pekerjaan seperti Prompt Engineer mungkin hanya muncul sebagai gelombang profesi baru yang akan menyusut sendiri pada waktunya, ada pun sebuah profesi yang hingga sekarang cukup aman dari perubahan zaman, yakni interpretator atau juru bahasa.

Perangkat lunak bernama HeyGen yang dibuat sekawanan ahli di California, Amerika Serikat, sedang menakjubkan jagat maya. Bahan video yang diunggah pada website/aplikasi HeyGen dapat diterjemahkan dan disinkronisasi dari satu ke lain bahasa. Baru diluncurkan pada bulan lalu, ACI sudah menguji coba program baru itu. 

Jika semua orang bisa mengerti satu sama lain, terlepas dari batas-batas bahasa, akankah fitur baru itu membuat kita lebih mengerti budaya lain?

Tanpa melebih-lebihkan, video hasil program HeyGen tersebut memang luar biasa. Pikiran atau konten video yang hingga sekarang hanya tersimpan dalam suatu bahasa tertentu, sekarang bisa melampaui batas-batas linguistik dengan mudah. HeyGen tidak hanya menerjemahkan isi video, namun juga meniru suara sang pembicara, menyesuaikan dan mencocokkan gerakan bibir dengan omongannya.

Tonton videonya di sini.

Teknologi tersebut baru saja diperkenalkan pada publik yang saat ini hanya bisa menguji cobanya secara terbatas. Apabila teknologi ini dalam beberapa tahun ke depan dapat diintegrasi dalam aplikasi-aplikasi yang kita gunakan sehari-hari, dampaknya belum terbayang. – Jika semua orang bisa mengerti satu sama lain, terlepas dari batas-batas bahasa, akankah fitur baru itu membuat kita lebih mengerti budaya lain?

Dengan kehadiran HeyGen, dan teknologi serupa, kamu bisa mengonversi konten video ke dalam berbagai bahasa. Bayangkan reaksi pasanganmu, yang mungkin berasal dari negara lain dan selama ini tidak mengerti bahasa ibumu, ketika dia mendengar kamu berbicara, bercanda dan berpikir dengan kata-kata dan struktur yang kamu pakai dalam bahasa pertamamu.

Baca juga: Sekarang sudah ada profesi 'Kurator AI', pekerjaan baru di industri kreatif

Interpretator untuk tulisan hasil ChatGPT: Begitu lah deskripsi singkat dari sebuah profesi baru yang muncul di sektor kreatif dan berpotensi kian menjadi ranah pekerjaan baru di Indonesia

Masa depan profesi interpretator

Bagaimana dengan masa depan profesi penerjemah atau interpretator? Time will tell – atau lebih tepat pengembangan kecerdasan buatan akan mengindikasikannya. ACI menghubungi Rafi, seorang software engineer dan pengamat machine-learning yang bekerja di salah satu perusahan layanan reservasi hotel terbesar di dunia. ‘AI sendiri sebenarnya sudah lama ya membantu manusia di berbagai bidang. Selagi masih ada resource komputasi, sebenarnya potensi AI sendiri hampir indefinite ya,’ kata Rafi. Menurutnya, AI tampak mempercepat proses kerja kreatif dan intelektual, sehingga terciptanya output ‘co-kreasi’ oleh AI dan manusia.

(Marten Schmidt, 03.10.2023, Art Calls Indonesia)