JAGOAN AI

AI diprediksikan mampu membuat lagu lebih enak daripada ciptaan musisi

Menurut salah satu personil ABBA, Kecerdasan Buatan mampu melampaui kreativitas musisi dan menulis lagu lebih ciamik daripada manusia

Pexels

Pexels

Article Image Title
Editor: Marten S.
19.01.2023

Kalau kamu tergolong dalam kategori penikmat musik pop dan membuka YouTube pada hari ini, lagu-lagu paling anyar yang tersuguh pada feed mu di antaranya mungkin berjudul ‘Flowers’ oleh Miley Cyrus atau 'Nobody Gets Me' oleh SZA. – Lagu-lagu tersebut masih diproduksi oleh benak manusia. Tetapi, dengan kehadiran AI atau Kecerdasan Buatan, musik di masa depan berpotensi tidak lagi hanya dibuat oleh manusia-manusia kreatif. Menurut komponis Björn Ulvaeus dari ABBA, Kecerdasan Buatan akan mengungguli kemampuan banyak pemusik untuk menciptakan lagu.

Pada sebuah acara diskusi seputar masa depan dan inovasi, Ulvaeus merujuk pada kuantitas musik yang setiap harinya disebarluaskan pada Spotify. Setiap hari terdapat tambahan deretan lagu masif berupa hingga 100.000 lagu. ‘Bukankah Kecerdasan Buatan akan lebih jago menulis lagu lebih enak dari banyak antara 100.000 lagu itu? Ini akan terjadi. Saya khawatir akan terjadi,’ Ulvaeus tuturkan.

Senjata pamungkas bagi pelaku musik?

Björn Ulvaeus juga meragukan adanya pengendalian mutu di skena musik. Menurut Ulvaeus tata ‘swakendali’ di dunia musik masih kurang. ‘Saya sudah bekerja keras untuk bisa membedakan musik enak dan musik sampah'. Ketika ia dan rekan komponis ABBA Benny Andersson menulis lagu, mereka hanya meloloskan persentase kecil dan ‘membuang sekitar 95 persen dari apa yang kami tulis’. 

Contoh: Amy Winehouse versi AI 

Kecerdasan buatan juga bisa meng-aliterasi gaya karya musisi. Lagu ini, diciptakan oleh perangkat lunak, menelusiri vibesnya mendiang Amy Winehouse.