Xin chào, BARBIE

Di balik putusan Vietnam untuk memboikot film Barbie ada konflik geopolitik

Bukan pertama kalinya, negara yang terletak di Laut Cina Selatan ini kian melarang penayangan salah satu film yang mempromosikan dominansi Cina secara geopolitik di kawasan Asia Tenggara

ACI

ACI

Article Image Title
Editor: Marten S.
05.07.2023

Tata menyensor Lembaga Sensor Film Republik Indonesia memastikan tontonan kita tidak memungut adegan terlalu porno dan menetapkan status edar film dengan cap ‘lolos sensor’ asal sutradara dan penulis naskah di baliknya tidak mempromosikan hal-hal yang tak ‘diterima’ masyarakat mayoritas Indonesia. Departemen perfilman yang berwenang di Vietnam rupanya lebih peduli dengan kedaulatan negaranya apabila mereka menolak keluaran film internasional. 

Begitu pun baru-baru ini terjadi dengan film ‘Barbie’ oleh Warner Bros. ‘Kami tidak memberikan lisensi untuk film Barbie dirilis di Vietnam,’ kata kepala departemen perfilman. Antara beberapa film lainnya, ‘Uncharted’ pun telah mengalami nasib serupa pada tahun lalu.

Walau terdengar ajaib, adapun alasan geopolitik yang brutal di balik larangan ‘Barbie’ di Vietnam. Yakni, konflik kekuasaan di Laut Cina Selatan. Taiwan, Filipina, Brunei Darussalam, Malaysia, Indonesia (Kepulauan Riau) dan Vietnam bertetanggaan di wilayah tersebut. Cina, yang letaknya di tepi Utara, mengklaim ‘kepemilikan’ atas nyaris 90 persen dari total wilayah Laut Cina Selatan dan menandainya dengan pembatasan ‘jadi-jadian’ yang kerap dijuluki ‘Sembilan Garis Putus-Putus’. Berbentuk seperti huruf U dan mengikuti tepi benua dan kepulauan, garis-garis pembatas tersebut menggambarkan pada peta dunia versi Cina klaimnya atas sebagian besar dari Laut Cina Selatan. – Termasuk petak-petak wilayah yang dianggap sebagai landas benua masing-masing negara yang berjiran di Laut Cina Selatan tersebut. 

Barbie MapsBaca juga: Pakar dari Harvard yang meneliti kejujuran dikatakan berkelakuan tidak jujur

Osean tersebut sangat penting untuk penangkapan ikan, setengah dari semua kapal penangkap ikan di dunia memperoleh ikan di perairan Laut Cina Selatan. Ragam sumber daya alam di bawah laut pun menjadi pemicu konflik regional antar-negara ini. 

Balik lagi ke film Barbie: ‘(Barbie) mengandung gambar Sembilan Garis Putus-Putus yang menyinggung (kedaulatan Vietnam),’ kata kepala departemen perfilman. Badan pemerintah Vietnam itu tidak menyetujui penayangan film Barbie di negara mereka lantaran beberapa adegan memperlihatkan peta dunia (dengan bentuk-bentuk benua ciptaan abstrak) yang memungut dan menggambarkan batasan ‘Sembilan Garis Putus-Putus’ tersebut. 

Baca juga: Guru filsafat di Italia absen selama 20 tahun dalam masa dinasnya selama 24 tahun

Mencina

Cina mempertahankan dominasinya di wilayah tersebut dengan upaya yang keras. Pulau-pulau artifisial telah berjamur di Laut Cina Selatan dan menjadi landasan pacu untuk pesawat militer. Begitu pun Cina telah bersikeras membangun pelabuhan militer untuk menunjukkan siapa yang ‘membudidayakan’ kawasan Laut Tiongkok Selatan. Namun, menurut hukum internasional, tugu-tugu batuan dan pasiran itu dilarang dijadikan zona ekonomi eksklusif untuk mengeksploitasi lautan yang dapat diklaim di sekitaran. Larangan itu juga berlaku apabila pada pulau-pulau ciptaan insinyur itu terdapat permukiman permanen. 

Sekian tentang konflik kepentingan di Laut Tiongkok Selatan tanpa terlalu fokus pada Barbie-nya sendiri yang mungkin hanya pandai merilis sebuah PR-stunt untuk mempromosikan filmnya. 

(mrt, 5.07.2023)