Museum 'swasta' yang didedikasikan pada raja narkoba ditutup polisi
Pablo Escobar, seorang penguasa sindikat narkoba di Kolombia, sebenarnya sudah mati tiga dekade, tapi hingga sekarang masih diperingati dalam sebuah museum 'rahasia'
Foto: AFP/COLOMBIAN PROSECUTOR'S PRESS/HANDOUT
Medellín, Kolombia – Di Indonesia ada lumayan banyak wadah museum yang mengisahkan peristiwa-peristiwa bersejarah dengan menampilkan figur-figur kecil. Momen proklamasi kemerdekaan hingga perkumpulan pemuda-pemudi penggagas ‘Sumpah Pemuda’ semua diabaikan dalam bentuk boneka mini di dalam lemari kaca di museum.
Pablo Escobar, seorang raja kartel narkoba yang meninggal 30 tahun lalu ternyata juga diperingati dalam sebuah museum yang didedikasikan pada ‘kehebatan’ dia semasa hidup. Tak berbeda dengan banyak galeri swasta, akses untuk para pengunjung sepertinya selama ini cukup dibatasi atau mungkin hanya ‘by appointment’ – polisi Kolombia menjuluki tempat pemeliharaan barang-barang bekas Escobar itu sebagai ‘secret museum’. Properti itu telah disita pihak jaksa Kolombia.
Foto: AFP/COLOMBIAN PROSECUTOR'S PRESS/HANDOUT
Baca juga: Dalam 'Weed Boxing Championship' di Thailand, atlet adu tinju wajib teler dulu
Ikonografi raja narkoba
Dalam foto-foto di atas diperlihatkan koleksi sang duta narkoba yang meliputi beberapa lukisan bergaya ikonografi. Tidak hanya itu, Escobar juga didewa-dewakan dengan patung ala kadar buatan ‘Madam Tussaud’ dan dalam bentuk patung seukuran boneka Barbie. Kartel ‘Medellín’ yang dikuasai Escobar pada jaman 1980 hingga awal 1990-an mengendalikan penanaman kokain hingga penjualan narkoba di kota besar seperti New York City. Pada Desember 1993, Escobar ditembak mati oleh polisi Kolombia.
(Art Calls Indonesia, 23.10.2023)