Berlawanan dengan situasi hukum di Indonesia, Thailand tidak hanya punya yurisdiksi yang longgar terhadap jual beli ganja, negara Gajah Putih itu juga mencari laba dari pariwisata ganja. 

Di kawasan Asia Tenggara, kebijakan pemerintah Thailand melawan arus utama yang jelas tidak liberal terhadap konsumsi cannabis. 

Sejak Thailand melegalkan perdagangan ganja, kedai-kedai weed berjamur dalam monarki itu, dan pelancong dari semua pelosok dunia turut menyelimuti Thailand dalam awan-awan beraroma mariyuana. 

Branding Thailand sebagai negara yang santai terhadap konsumsi weed juga memotori roda ekonomi turisme di sana, dan berlawanan keras dengan tindakan-tindakan pemerintah lain di kawasan Asia Tenggara. 

Baca juga: Studi: Konsumsi narkoba tidak ada pengaruh positif pada kreativitas

Rentetan hukuman mati di Singapura

Baru beberapa pekan lalu, Singapura mengeksekusi sejumlah narapidana yang divonis mati atas pelanggaran terhadap narkoba. Pertama kali dalam 20 tahun terakhir, Singapura juga mencabut nyawa seorang perempuan yang didakwa telah melanggar hukum ketat terkait perdagangan narkoba. Semua narapidana tersebut telah dieksekusi mati dengan cara digantung. 

'Stoned' boxing

Selaku advokat cannabis Mike Tyson tampaknya punya banyak alasan untuk tidak bertamasya baik ke Singapura maupun Indonesia. Kala akhir jaman 1980 ia menduduki singgasana dunia tinju sebagai Heavyweight Champion. Atlet senior itu juga dikenal sebagai pecinta daun hijau.

Baca juga: Ternyata bukan alkohol yang membuat kamu melihat objek jadi lebih menarik

Di pulau Koh Samui mantan boxing tenar tersebut telah meluncurkan ajang ‘Weed Boxing Championship’ untuk pertama kalinya di Thailand. Peserta laga adu jotos itu diharap bisa memenuhi satu syarat saja: Mengantar diri sendiri ke dalam kondisi teler dulu sebelum menghadapi lawan. Penonton juga didorong untuk bantu mengasapi gelora Samui International Muay Thai Stadium. Kudapan pun yang disantap berupa munchies. 

Seiringan dengan dekriminalisasi konsumsi ganja di Thailand, acara-acara yang merayakan daun hijau itu kian bermarak di sana, pariwisata pun makin kencang.  

(MS, Art Calls Indonesia)