Kera lebih cepat mudeng berperilaku toleran ketimbang manusia
Di sebuah pulau di Karibia para penduduk berekor panjang terpaksa bersikap lebih ramah dan toleran imbas bencana alam.
Foto: Lauren Brent
Kera Rhesus sebenarnya dikenal sebagai si paling tukang pukul antara semua ras primata. Di Cayo Santiago, sebuah pulau di Karibia, sekelompok ilmuwan telah mengamati perubahan perilaku dalam populasi kera Rhesus setempat, usai pulau tersebut terlanda hurikan.
Cayo Santiago merupakan bagian dari Puerto Rico dan dikenal sebagai Pulau Monyet. Terlena hurikan tropis pada tahun 2017, pulau tak berpenghuni itu kehilangan separuh vegetasi, termasuk banyak pohon. Hingga kini jumlah pohon di Cayo Santiago masih jauh lebih rendah daripada sebelumnya.
Populasi Makaka Rhesus juga terdampak oleh badai tersebut. Kehilangan tempat teduhan dan makanan yang cukup, warga berekor panjang di Pulau Cayo Santiago terpaksa mengadaptasi diri pada keadaan baru. Kera Rhesus sebenarnya tidak bersejaterah sesama sohib Rhesus dalam membagi sumber daya yang tersedia. "Namun, di tengah suhu panas yang disebabkan oleh perubahan ekologi, yang sering kali mencapai 40 derajat Celcius, kera-kera itu telah belajar berbagi bersama," kata Camille Testard, pemimpin kelompok peneliti dari Universitas Pennsylvania yang telah mengamati kehidupan sosial para monyet di Cayo Santiago.
Meski hasil penelitian tersebut tidak menyimpulkan bahwa kawan-kawan bergigi tajam itu lebih paham konsep toleransi daripada manusia, tampaknya mereka lebih unggul dari kita dalam hal kecerdasan sosial … . (MS, Art Calls Indonesia, 24.06.2024)
Baca juga: Makaka jantan menggemari seks sesama sahabat jantan demi 'mendalami' persahabatan
Hawa nafsu di antara Makaka laki-laki tidak hanya dikendarai insting reproduksi saja, mereka juga gampang terangsang sesama sohib jantan