Ternyata bukan alkohol yang membuat kamu melihat objek jadi lebih menarik
… setidaknya pada kadar alkohol sebesar 0,8 ppm, kata studi dari US. Tapi, efek mabuk terbukti membuat kita mendadak pede. Si peminum cenderung menilai diri lebih lucu dan lebih menarik apa adanya
pexels
Efek konsumsi alkohol cenderung bisa memperlihatkan versi berbeda dirimu. Seiring dengan jumlah gelas yang sudah dihabisi, muka-muka resting bitch face tiba-tiba mempesona dengan senyum lebar, dan si anak magang yang dikenal berkepribadian kalem dan jarang ngomong, mengejutkan satu lantai dansa dengan dance-skills yang tak terduga.
Musiknya mengalun, malam semakin larut, dan orang-orang di sekeliling yang berajojing bersama kamu terlihat semakin cakep. Setelah gelas kesekian, fenomena ‘beer goggles’ membuatmu memandang manusia-manusia di sekitaran dengan ‘kacamata’ lebih … toleran. Awalnya sama sekali bukan tipemu, kamu mulai mengagumi kepedean si anak magang yang bisa berjongkok twerking hingga menyentuh lantai, diiringi sorak dari segenap crowd.
Dengan gelas kesekian yang sudah kamu nikmati, si anak magang menjadi semakin ganteng/cantik (tulisan gender neutral) dan tingkat ketertarikan seksual mu sudah meminta kamu buruan pulang bareng. Setelah semalam suntuk mabuk-mabukan, keesokan harinya kamu merasa menyesal ketika efek alkohol sudah menurun. – Banyak yang menganggap bahwa fenomena ini, yang lebih dikenal sebagai ‘beer goggles’, memang bisa membuat kamu sange sama orang yang kelak kurang menarik bagimu (dalam kondisi normal).
Mendadak pede
Berlawanan dengan anekdot ini, menurut sebuah studi baru dari US fenomena tersebut tidak dapat dibuktikan dan sepertinya merupakan mitos saja. Namun, kajian tersebut juga mengindikasikan bahwa alkohol mempengaruhi rasa percaya diri dari si peminum. Habis sesap minuman beralkohol, si peminum cenderung menilai diri lebih lucu dan lebih menarik apa adanya.
Baca juga: Studi: Konsumsi narkoba tidak ada pengaruh positif pada kreativitas
Walau kerap diduga bahwa kadar promil alkohol dalam metabolisme manusia berkorelasi secara langsung dengan persepsi kita terhadap ketampanan orang lain, secara ilmiah sebenarnya belum pernah berhasil membuktikannya. Kajian empiris oleh Molly A. Bowdring dan Michael Sayetta dari Stanford Prevention Research Center di Palo Alto, California, melibatkan 18 pasangan sahabat cowok dengan usia 20-an. Para peneliti hanya mengajak pasangan teman laki-laki dan tidak menguji peserta individu, agar interaksi sosial yang terjadi saat mereka disulangi minuman terasa lebih nyata.
Lantas peserta studi diminta menilai daya tarik perempuan dan laki-laki yang ditampilkan dalam media foto dan video. Selain itu, mereka diberi peluang untuk bertemu dengan salah orang yang mereka nilai dalam eksperimen ini. Para peserta diuji dua kali, untuk membedakan pernyataan mereka sebelum dan sesudah mengonsumsi alkohol (koktail berbasis vodka dalam jumlah yang memberi mereka kadar alkohol sebesar 0,8 ppm). Hasil analisis dari eksperimen ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara keadaan mabuk dan persepsi si peminum.
Saatnya kamu isi gelas kosongmu, minumlah bersama teman-teman dan pastikan selalu berjaga-jaga kalau ada cowok ‘cakep’ atau cewe ‘cantik’ melirikmu.
(Marten Schmidt, 31.08.2023, Art Calls Indonesia)
Tautan:
Beer Goggles or Liquid Courage? Alcohol, Attractiveness Perceptions, and Partner Selection Among Men: https://www.jsad.com/doi/10.15288/jsad.22-00355
Baca juga:
Studi: Konsumsi narkoba tidak ada pengaruh positif pada kreativitas