Setiap awal tahun, publik di mancanegara memperingati ketidaksetaraan dalam roda ekonomi pada 'Hari Kucing Gembul'. Entah kenapa, hewan peliharaan lucu itu menjadi pemberi nama untuk suatu fenomena imbas kapitalisme yang diperingati setiap tahunnya untuk mengingatkan masyarakat terhadap ketidakadilan dalam distribusi kekayaan. 

Hari Kucing Gembul itu bertujuan untuk menyadari kita bahwa kesenjangan sosial yang terlalu masif merugikan kalangan orang-orang kecil. Fat Cat Day biasanya diperingati pada pekan pertama pada bulan Januari setiap tahunnya untuk menggarisbawahi betapa masifnya perbedaan penghasilan antara kalangan bos dan pegawai kecil. 

Baca juga: Apakah hanya anak orkay mampu menjadi 'changemaker'?

Shout-out kepada kalian semua yang tekun berjuang sendirian, tanpa jejaring sosial dari Papi dan temannya Mami!

Dalam minggu pertama pada setiap tahunnya, kasta direktur perusahaan dan konglomerat tercatat di bursa efek mancanegara, mengakumulasi jumlah penghasilan setara dengan pendapatan karyawan biasa dalam kurun waktu setahun.

Dalam konteks roda ekonomi di Indonesia, pemahaman Fat Cat Day menjadi tolak ukur yang menunjukkan bahwa para penguasa modal dan anggota dewan eksekutif melampaui penghasilan tahunan tenaga buruh dalam jangka waktu bahkan lebih pendek lagi.

(Art Calls Indonesia, 04.01.2024)