Jayapura/Jakarta &ndash; &lsquo;Tiru saja semua yang ada di sini, karena sudah bagus sekali, lengkap dan berkualitas,&rsquo; Presiden Joko Widodo mengujar pada acara pembukaan Papua Youth Creative Hub di Jayapura (21/03). Di seantero Indonesia, fasilitas ini pertama adanya di Bumi Cendrawasih. Jokowi meminta untuk fasilitas kreatif serupa juga dibangun di NTT, Papua Barat, Maluku dan Aceh.&nbsp;
Pemerintah telah membangun fasilitas Papua Youth Creative Hub ini tidak hanya sebagai wadah untuk mendorong pengembangan kreativitas dan pemberdayaan anak muda Papua di ekonomi kreatif, namun juga demi meningkatkan industri pertanian, serta peternakan. &mdash; Atau dengan bahasa berkesan dari atas: Demi peningkatan kualitas SDM.
<h3>'Ini yang aku tunggu-tunggu hadir di Tanah Papua'</h3>
Lewat akun Instagram <a href="https://www.instagram.com/pych.jayapura/" target="_blank" rel="noopener">Papua Youth Creative Hub</a>, pelaku seni dan musisi Martha Fakdawer membagi pengalaman tentang fasilitas anyar ini: &lsquo;First impression aku lihat (PYCH) ini kayak wow, ini keren banget sih. Ini yang aku tunggu-tunggu hadir di Tanah Papua,&rsquo; dia imbuhnya.&nbsp;
<img src="https://content.artcallsindonesia.com/assets/20487c89-97af-41ab-9b62-d71822687fbd?width=1920&amp;height=1080" alt="Pyc H2" />
<h6>Mengintip dalam gedung Papua Youth Creative Hub yang telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada hari Selasa, 21 Maret 2023 | Foto: Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif</h6>
Kunjungan Jokowi juga dihadiri delegasi top-tier bersama Prabowo Subianto (Menteri Pertahanan), Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan, dan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono.&nbsp;
Papua Youth Creative Hub ini meliputi auditorium, co-working space, lapangan olahraga, ruang podcast, studio musik, fasilitas fotografi, area cafe, dan fasilitas untuk penjualan produk-produk lokal. Desain atap gedung pun mengikuti kearifan lokal yakni rumah adat masyarakat Jayapura dan Wamena.&nbsp;
Terdapat harapan bagi pelaku kreatif Jayapura dan sekitarnya agar fasilitas baru ini akan dikelola dan digunakan tidak hanya sebagai GOR ataupun gelanggang remaja, namun wadah bebas bereksperimen secara kreatif, serta sebagai titik temu untuk bersinergi sesama pelaku industri kreatif.&nbsp;

Di Jayapura sekarang ada Creative Hub buat orang muda – lebih dari gelanggang remaja?

Seorang MC asal Indonesia berkelana ke US, lalu memasuki era baru dalam kariernya, dan menjadi rapper papan atas di luar negeri. Simpulan kilas ini dari film &sbquo;Jamojaya&lsquo; lekat dengan biografi aslinya Rich Brian.
Dalam kehidupan nyata Brian Imanuel alias Rich Brian sudah menduduki singgasana industri musik sejak pertama naik daun di tahun 2016. Sebagai &sbquo;ekspor&lsquo; paling berharga dari khazanah musik Indonesia, kini Rich Brian terjun ke dunia film dalam karya sinematografis &sbquo;Jamojaya&rsquo; yang sudah dinobatkan oleh Sundance Film Festival sebagai seleksi resmi dari program festival tersebut pada tahun ini.&nbsp;
Mengisahkan tantangan oleh perantau muda dari Indonesia yang bertekad menjadi artis di Amerika Serikat, film &sbquo;Jamojaya&lsquo; ini tampak sebagai karya coming-of-age. Indiewire telah membedah film yang perdana tayang pada tanggal 23 Januari 2023 lalu. Dipuji dengan ulasan positif,<a href="https://variety.com/2023/film/reviews/jamojaya-review-1235498549/" target="_blank" rel="noopener"> Indiewire menyebutnya</a> sebagai film dengan &sbquo;tampilan baru atas cerita yang familiar&lsquo;.&nbsp;
<h3>Skenario yang serupa dengan autobiografi Rich Brian</h3>
Dipandu Jason Chon selaku sutradara, aktor newbie Rich Brian berperan sebagai James, seorang pemuda asal Indonesia yang mempunyai keuletan besar untuk menjadi rapper di luar negeri. Karier James dikelola sang ayah (Yayu Unru), sehingga terjadi pertengkaran publik antara ayah dan putra saat diwawancarai stasiun televisi Indonesia. James mengembara di skena musik di US, dan kemudian dipertemukan dengan manajer baru (Kate Lyn Sheil) dan sutradara nan pretensius (dibintangi Anthony Kiedis, Red Hot Chili Peppers) untuk video musik perdananya.&nbsp;
Masih ditemani ayah, yang keliru dianggap pelayan restoran dan menyusahkan sang anak, James tampak mahir beradaptasi serta lancar dalam &sbquo;code-switching&lsquo; lintas budaya saat dikenalkan pada kasta penguasa skena musik di US.
<h3>Film internasional dalam Bahasa Indonesia&nbsp;</h3>
Meski belum ada unggahan trailer hingga saat artikel ini tayang, sutradara Justin Chon bersama bintang utama Rich Brian sudah mengungkapkan bahwa sebagian besar film ini dibawa dalam Bahasa Indonesia untuk membuat cerita antara James dan sang ayah berkesan lebih autentis.&nbsp;
<iframe title="YouTube video player" src="https://www.youtube.com/embed/f9l2LLwHpps" width="560" height="315" frameborder="0" allowfullscreen="allowfullscreen"></iframe>
<h3>Mendengar artis asal Indonesia yang sudah terjun ke taraf mancanegara ngomong Bahasa Indonesia&nbsp;</h3>
Rich Brian, dan juga Niki yang dua-duanya manggung di festival musik Heads in the Clouds beberapa pekan silam di Jakarta, terkenal berkat lagu-lagu yang mereka ciptakan dalam Bahasa Inggris. Manggung di Jakarta, di sela lagu-lagu dari setlist ia bawa, Rich Brian sempat ngobrol bersama para fans lokal. Pada saat itu ia menyakinkan para penggemar bahwa <a href="https://www.youtube.com/watch?app=desktop&amp;v=2-1G7ak3xqs" target="_blank" rel="noopener">bahasa pertama ia adalah Bahasa Indonesia</a>. Kita tunggu trailer film &sbquo;Jamojaya&lsquo;!

Rich Brian pertama kali jadi aktor: Film digarap dalam Bahasa Indonesia

ACI AMATIR, Edisi 1 &ndash; Art Calls Indonesia sudah berusia dua tahun &ndash; kalau dihitung setara dengan usia seekor kucing, ACI sudah berusia nyaris 25 tahun. Tahun 2023 ini, kami presentasikan prototipe kami. Sehingga prototipe Art Calls Indonesia dapat menjadi produk-produk Indonesia!
<h3>Proto&ndash;what?</h3>
Kilas: Haus akan informasi, Indonesia jadi tanah subur untuk start-up dan perusahaan media pendatang baru. Dengan berbagai cara olahan pengetahuan, banyak antara media baru tersebut naik daun dan tumbuh pesat. Namun (tak beda bagi pengusaha semua bidang lainnya), animo penggagas swadaya akan terbengkalai manakala kita tidak punya jaring atau dana. Begitulah deskripsi singkat dari tantangan Art Calls Indonesia hadapi.&nbsp;
Dalam dua tahun terakhir kami telah banyak bereksperimen melalui konten yang kami suguhkan. Dari situ, kami telah belajar bahwa memang susah sekali membalut kesenian dengan jurnalisme:
Menerbitkan ulasan kritik seni tanpa gula-gula, banyak yang teriritasi.&nbsp;
Menerbitkan konten tentang merek es kopi susu paling enak, tidak masuk olahan kami.
Menerbitkan liputan dari luar penjuru kota kesenian seperti Jogja dan Jakarta baru kami mampu menayangkan kadangkala saja.&nbsp;
Menerbitkan konten di luar kaitan seni murni, akan melontarkan kami dalam sebuah kubus khususnya art for art saja.
Sebagai platform swadaya, tenaga &lsquo;endogen&rsquo; kami sangat terbatas. Saat ini ACI beroperasi bagaikan dengan hanya satu poni sirkus (penulis) dan satu penjual popcorn (koordinator administrasi) saja. Penampil dan pekerja sirkus lainnya belum bisa menemani kami berkelana dari satu ke lain kota senantiasa.
<h3>Aci-acian ACI</h3>
Untuk tahun ini, kami akan lanjut mengaci-acikan gagasan prototipe kami untuk Art Calls Indonesia, sebagai wadah bertujuan menjadi social enterprise. Konten yang kami suguhkan, ingin kami jadikan lebih majemuk. Tidak hanya lagi ulasan open calls saja (kami bukan NGO, dan gak punya capability anyway untuk itu), melainkan, kita ingin meluaskan trayektori kami terbuka pada semua fenomena dan topik berfaedah bagi dunia (seni) yang lebih progresif. Harapan kami adalah mendapatkan dukungan untuk mendewasakan ACI &ndash; atas filosofi yang kami bawa; untuk menyediakan sebuah assembly point bagi pegiat seni yang tidak punya orang tua untuk mengakomodir kariernya.
Untuk sementara, izinkan kami memperkenalkan beberapa kategori baru di Art Calls Indonesia. Semua konten kami terbagi dalam tiga pilar:&nbsp;
<ul>
<li><a href="https://artcallsindonesia.com/read/atlet-catur-iran-bertanding-tanpa-jilbab" target="_blank" rel="noopener">Informasi faktual</a> (dan bebas opini) (pada <a href="https://www.instagram.com/artcallsindonesia/" target="_blank" rel="noopener">akun Instagram kami </a>dalam warna putih untuk hard news dan oren khususnya soft news)</li>
<li><a href="https://artcallsindonesia.com/read/manakala-gak-awkward-lagi-datang-sendirian-ke-event-skena-seni-bisa-menjadi-lebih-seru" target="_blank" rel="noopener">Konten berbasis opini</a> (pada Instagram dalam warna abu-abu)</li>
<li>dan <a href="https://artcallsindonesia.com/read/residensi-seni-di-london-hanya-bagi-yang-berlatar-belakang-kelas-menengah-bawah" target="_blank" rel="noopener">konten bersifat servis publik</a> (=kurasi informasi open calls; pada Instagram dalam warna kuning)</li>
</ul>
Atas bagan tersebut, kami akan mencoba mengembangkan beberapa sub-kategori. Di antaranya:
OK ACI &ndash; Kata OK punya banyak makna, dari pengucapan euforia (okeyyy) hingga kesedihan (okeehh). Lewat rubrik OK ACI kami menyuguhkan 'the flavors of the week', berita-berita seputar seni dari seantero Indonesia, dan kadangkala juga gogon-gogon dari skena manusia kreatif dan inspiratif. Tidak hanya itu, kami juga mencari jawaban pada hal-hal paling sensasional yang hadir di dunia seni!
ACI INFO &ndash; Kilasan berita
<a href="https://artcallsindonesia.com/read/takluk-pada-native-speakers-ruwetnya-belajar-bahasa-asing" target="_blank" rel="noopener">ACI WITH ACCENT</a> &ndash; Di sini kami menonjolkan sesuatu yang pada awalnya menjadi keresahan Art Calls Indonesia sehari-hari: Yaitu 'aksen' sang pendiri. Sebagai foreigner, ia mencoba untuk berjodoh dengan identitas Indonesia dan menggenggam Bahasa Indonesia tanpa ragu bercerita dengan aksen
ACI AMATIR &ndash; Kolom tentang seluk-beluk pendirian usaha media/seni tanpa punya jalur networking ataupun uang, dan nalarnya berbagai versi jurnalisme.&nbsp;
Serius, gak bermaksud basa-basi, kami harap konten ACI bisa menjadi kontribusi baik untuk membuka wacana. Mudah-mudahan, kami bisa menyediakan interaksi yang baik antar-audiens &ndash; lewat berbagai cara inklusif yang mungkin selaras dengan Art Calls Indonesia &ndash; dari group call hingga sleep call.&nbsp;
Dengan tim minimal terik dan tanpa mempunyai daya tarik (duittt) untuk mengerahkan tenaga, kami baru mampu mengerjakan one task at a time. Barangkali teman-teman ingin mengutarakan ide, ingin merembuk bersama kami, ingin bersinergi bersama kami, ingin bergabung bersama kami, gerak bersama kami, ataupun ingin cari teman ngobrol se-energi saja, silakan hubungi kami!&nbsp;
Saya pribadi sebagai poni sirkus tersebut, berterima kasih atas perhatian kalian untuk humble-brag ini. Art Calls Indonesia stays at your call! Setidaknya hingga akhir tahun 2023 ini. Nanti kita lihat lagi.&nbsp;
&nbsp;

Result for 'aci info'

Di Jayapura sekarang ada Creative Hub buat orang muda – lebih dari gelanggang remaja?

Rich Brian pertama kali jadi aktor: Film digarap dalam Bahasa Indonesia

Art Kol Indonesha: Rencana kami untuk 2023 – bersama kalian