Pewaris harta keturunan Yahudi-Jerman minta ganti rugi kepada perusahaan Jepang, pemilik lukisan Van Gogh
Sebagai pemilik karya Van Gogh, sebuah perusahan dari Tokyo diduga mengabaikan riwayat kepemilikan lukisan 'Sunflowers'
picturedesk.com
Karya bermotif bunga matahari merupakan salah kontribusi paling masif pada ketenaran Vincent van Gogh secara anumerta. Motif ikonik itu kini telah ‘dialihfungsikan’ menjadi peringatan publik terhadap krisis iklim usai disiram sup tomat oleh aktivis iklim di National Gallery London. Dilindungi kaca, lukisan tersebut tidak dirusak, bagaimanapun para pelaku aktivis tetap dijatuhkan hukuman.
Motif bunga matahari Van Gogh tampak dalam beberapa karya olehnya dan merupakan tema ilustratif dari seri lukisan dibuat pada tahun 1888 hingga 1889. Sebanyak enam lukisan selamat hingga jaman sekarang. Terkecuali satu lukisan dalam kepemilikan swasta, semua karya lainnya berada di berbagai museum di mancanegara. Di antaranya juga terdapat karya Van Gogh dalam kepemilikan perusahaan asuransi Sompo asal Tokyo. Lukisan milik Sompo Holding tersebut dipamerkan di museum olehnya.
Karya milik Sompo diadukan
Lukisan Van Gogh yang berada di museum Sompo tersebut telah menjadi subjek gugatan sejak Desember silam. Alasan: Para ahli waris bankir keturunan Yahudi Paul von Mendelssohn-Bartholdy (sepupu sang komponis Felix Mendelssohn) menuntut ganti rugi sebesar USD 750 juta atas karya Sunflowers tersebut.
Riwayat kepemilikan
Pada 13 Desember 2022, para pewaris harta keluarga Paul von Mendelssohn-Bartholdy telah mengajukan aduan ke pengadilan Chicago, Amerika Serikat, di mana Sompo terwakili di industri bisnis. Ahli waris Mendelssohn-Bartholdy menggugat Sompo atas permasalahan akuisisi karya ‘Sunflowers’ – lantaran pemilik sebelumnya, bankir Mendelssohn, terpaksa menjualnya pada kala opresi Nazi telah menimpa di Jerman.
Selaku pemilik sebelumnya, Paul von Mendelssohn-Bartholdy diketahui menjual karya tersebut untuk menghindari retaliasi oleh aparat Nazi. Mendelssohn mengakuisisi karya itu pada 1910 di Prancis. Lantas, lukisan itu sempat dalam kepemilikan kolektor seni Edith Beatty, yang membelinya pada 1934 di Galeri Paul Rosenberg di Paris. Pada tahun 1987 karya Sunflowers kemudian dijual ke Sompo Holdings (yang pada tempo dahulu masih bernama Yasuda). Hingga kini entitas tersebut masih merupakan pemilik. Sompo membelinya melalui lelang seni Christie’s. Pada masa akuisisi, riwayat kepemilikan karya tersebut belum diperdebatkan – Asal-usul suatu karya seni dengan riwayat peralihan pemilik lintas zaman Nazi belum dipertanyakan seperti sekarang.
Masalah keuangan
Mendelssohn-Bartholdy menjual karya Sunflowers dan karya lainnya dari koleksi miliknya pada tahun 1933/34. Sebanyak 16 lukisan dia menjual kepada art-handler di Swiss dan Prancis. Namun, karya Sunflowers dilikuidasikan dalam tekanan finansial sebab biakan demam Nazi.
Menurut tuntutan ahli waris keluarga Paul von Mendelssohn-Bartholdy, dia tidak pernah bermaksud menjual koleksi miliknya, namun terpaksa atas ancaman dan tekanan finansial oleh perintah Nazi. Para pewaris Mendelssohn-Bartholdy meminta ganti rugi sebesar USD 750 juta kepada Sompo Holdings.