Berkat Jakarta hadir dalam klub UNESCO Cities of Literature, yang meliputi 42 kota dari seluruh dunia, para pemukim kreatif kota Jakarta dapat berpartisipasi dalam program-program residensi yang hanya terbuka untuk peminat berbasis di salah UNESCO City of Literature. 

Pertanyaan terpanas: Orang Jakarta saja yang bisa ikutan?

Terlepas dari tempat lahir, kota asal dan kewarganegaraan para pelamar dapat ikut serta jika bermukim di Jakarta atau berurusan erat sebagai penulis dengan kehidupan di Jakarta (atau salah satu kota UNESCO City of Literature lainnya; di Indonesia hanya Jakarta saja berstatus UNESCO City of Literature). 

Rentetan informasi padat 

Biar singkat dan padat, izin kami menyusun semua informasi terpenting dalam satu kalimat: Peluang ini diselenggarakan oleh Caselberg Trust and Dunedin UNESCO City of Literature melalui program residensi bertajuk Caselberg Trust Margaret Egan Cities of Literature Writers Residency, dengan tujuan untuk memperoleh kesempatan pengembangan karya sastra bagi penulis mancanegara dan praktisi sastra asal Aotearoa Selandia Baru. Hah? Mari kita mengupas tuntas satu-satu!

Dalam program ini pelamar berkesempatan untuk bergaul dan berbaur dengan pelaku seni asal Aotearoa, nama lain dari Selandia Baru yang diambil dari Bahasa Maori. Penulis semua ragam dan gaya tulisan dipersilakan melamar – Tidak ada persyaratan atau restriksi mengenai bahasa dan gaya yang digunakan dalam pengkaryaan. Residensi ini berdurasi enam minggu pada bulan Oktober hingga November mendatang.

Muara inspirasi

Pengarang terseleksi akan mendiami The Caselberg House – wisma milik pihak penyelenggara yang berlokasi di Whakaohorahi Broad Bay on the Otago Peninsula, pinggiran kota Dunedin. Dari tempat residensi terdapat pemandangan nan elok menghadapi Kamau Taurua Quarantine Island di pelabuhan Otago.

Mengetik-ngetik sambil dimanjakan pemandangan ini – Siapa yang engga mau?

Benefit yang diperoleh 

Penulis yang terseleksi ditraktir tiket pesawat gratis (pergi-pulang) untuk berkelana ke Selandia Baru tanpa dipungut biaya. Akomodasi pun disediakan secara gratis. Tidak hanya itu, sang tamu akan diberi angpao dari Aotearoa (hibah sebesar Rp 37 juta).

Dunedin Writers & Readers Festival 

On top, penyelenggara yang murah hati ini juga mentraktir tamu residensi dengan akses gratis ke semua acara dalam rangka Dunedin Writers & Readers Festival yang kebetulan akan berlangsung pada waktu yang sama.