ILMIAH

Kata pakar genetika, dalam 10 tahun ke depan, sains akan mampu menciptakan anak dari dua ayah kandung

Namun, sejalan dengan pengembangan medis, adapun beberapa pertanyaan etis yang mesti dijawab terlebih dahulu

Foto: Pexels

Foto: Pexels

Article Image Title
Editor: Redaksi ACI
18.10.2023

Pada awal tahun ini, sekelompok ilmuwan dari Jepang membeberkan dunia ilmiah genetika kala mereka berhasil menciptakan seekor embrio tikus dari sel-sel dua tikus jantan. Kelompok ilmuwan yang dipimpin Katsuhiko Hayashi dari Universitas Osaka tersebut berhasil mengembangkan sel telur betina dari sel kulit tikus jantan. Sel telur artifisial itu lalu dibuahi, dan embrio yang dihasilkan dimuatkan ke dalam rahim tikus betina. Alhasil, pertama kalinya dalam sejarah perkembangbiakan tikus terlahirlah seekor bayi tikus buatan dua ayah biologis. 

Menurut Markus Hengstschläger, ketua Institut Genetika Medis dari Medical University of Vienna dan anggota Komisi Bioetika Austria, pengembangan ilmiah dalam hal ini berjalan dengan pesat. Menurutnya, di masa depan prosedur tersebut juga akan bisa dilakukan dengan sel kulit manusia. Sektor ilmiah tersebut sudah dilirik banyak investor swasta dan memungkinkan peluang bisnis baru. 

Saat ini teknologi genetika tersebut masih berada di tingkat penelitian dasar dan belum cukup matang untuk dijajal dengan kelinci percobaan manusiawi. Dalam eksperimen-eksperimen tikus Jepang pun, hanya tujuh embrio dari sebanyak 630 (yang ditransfer ke dalam rahim) akhirnya selamat. Menurut Hengstschläger, pengembangan teknologi tersebut akan kian diasah oleh ilmuwan di seluruh dunia dan mungkin (secara teoritis) akan tersedia untuk manusia dalam sedasawarsa ke depan. 

Sejalan dengan perkembangan medis, adapun beberapa pertanyaan etis yang mesti terjawab terlebih dahulu. Etiskah jika makhluk manusia menjadi produk lifestyle orang berharta? 

(MS, 18.10.2023, Art Calls Indonesia)