TIMUR TENGAH BERGEJOLAK

Jumlah korban jiwa di 'Supernova', festival musik Trance, mencapai 260 orang

Gelombang kekerasan antara pihak Hamas dan Israel telah mencapai ratusan korban jiwa, serta ribuan orang terluka di kedua belah pihak. Sebanyak 260 tamu festival musik Supernova dibantai Hamas.

Jerusalem Post, Common Use

Jerusalem Post, Common Use

Article Image Title
Editor: Marten S.
09.10.2023

Kibbutz Re'im, Israel – Sejak Sabtu pagi (07/10/2023), grup militan Hamas meluncurkan serentetan serangan pada Israel. Lebih dari 700 korban jiwa telah dikabarkan dari pihak Israel. Serangan Hamas telah dibalas dengan lancaran serangan udara oleh Israel, sekitar 124,000 warga Palestina di Jalur Gaza telah digusur menurut Badan Bantuan Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UN). 

Sebuah festival musik Trance yang berlangsung di selatan Israel pada akhir pekan lalu menjadi salah sasaran pertama serangan Hamas pada Israel. Festival musik tersebut, yang ramai dikunjungi anak muda, diserang rudal sebelum anggota Hamas kemudian tiba pada area festival. 

Festival Supernova sudah ditunggu-tunggu pecinta musik Trance. ‘Saatnya kita semua sebagai keluarga berkumpul,’ kata penyelenggara acara Rave itu dalam postingan media sosial. ‘What fun it is going to be!’. Sekarang, akun media sosial festival tersebut sudah digembok, keluarga para korban berusaha untuk mendapatkan informasi terkait keberadaan para tamu festival. 

Supernova diselenggarakan di wilayah padang pasir Negev, dalam jarak dekat dengan batasan Jalur Gaza, yang dilintasi anggota Hamas pada Sabtu dini hari guna menginfiltrasi pemukiman Israel. 

Lokasi Supernova

Lokasi Festival Supernova, dalam jarak dekat dengan batasan Jalur Gaza | Sumber: Datawrapper / ACI

“Mereka mematikan listrik dan tiba-tiba, entah dari mana, mereka masuk ke dalam sambil melepaskan tembakan ke segala arah,” imbuh Ortel, salah pengunjung festival pada media Israel Channel 12

Lantas, pengunjung festival berusaha untuk melarikan diri dari lokasi, namun berhadapan dengan sejumlah jip penuh orang bersenjata. Organisasi nirlaba Zaka mengabarkan sebanyak 260 pengunjung festival dibantai Hamas saat mereka berusaha untuk meninggalkan lokasi acara. Beberapa tamu juga diculik dan ditawan sebagai sandera. 

Ibu salah seorang pengunjung festival mendesak mendapatkan kabar tentang sang putrinya bernama Shani Louk, yang dikhawatirkan diculik militan Palestina. Ricarda, ibunya Shani, mengaku telah menonton sebuah video di media sosial yang memperlihatkan sang anaknya berbaring tanpa kesadaran di atas sebuah mobil bak. Tubuhnya Shani dikawal sejumlah pria bersenjata yang berparade dan tampak gembira, diiringi seruan ‘Allahu Akbar’. 

D5b36f83db56522a1cb53d4fad245bf3

Shani Louk, pengunjung festival Supernova | Sumber Foto: news.com.au
Sumber Berita: Al Jazeera (Qatar), BBC (Inggris), CNA (Singapura), Reuters (Internasional), Harian Kompas (Indonesia), Arab News (Arab Saudi)

 

INFOBOX

Hamas: Di belahan dunia Barat, grup militan Hamas tergolong sebagai teroris. Di Indonesia, pemberitaan mengenai Hamas mengikuti diksi yang lebih netral, Harian Kompas misalnya menyebut grup tersebut sebagai ‘gerilyawan’. Hamas adalah sebuah grup militan Islamis yang menguasai Jalur Gaza, sebuah wilayah kecil terjepit di antara Mesir dan Israel dengan luas area kurang dari Jakarta Pusat. Rundungan ketidakstabilan antara Israel dan Hamas tidak kunjung datang dituntaskan.

Entitas Hamas memiliki relasi erat dengan rezim Islamistis dan ultra-konservatif di Iran. Dalam beberapa hari terakhir pihak Hamas telah memiliki semacam monopoli pada gambar yang beredar di internet dari zona konflik. Rentetan kekerasan yang dilancarkan pihak Hamas membawa beberapa pesan yang ingin ditanam oleh Hamas. Dengan humilasi warga Israel, grup Hamas berintensi mementaskan kemampuan mereka untuk melukai Israel secara drastis. Begitu pun, rentetan bantaian terbaru itu juga mengirim pesan pada negara-negara Timur Tengah, guna mengingat anggota Liga Arab bahwa nasib kaum Palestina tidak boleh diabaikan. 

‘Hamas ingin membuka mata dunia internasional’ agar dunia sadar akan ‘masalah yang belum selesai di Palestina,’ kata Ali Munhanif, pengamat Timur Tengah dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, dilansir Harian Kompas

Mesir sudah mendesak Hamas agar wanita dan anak-anak yang ditahan Hamas sebagai sandera dapat dibebaskan kembali. 

Pada hari Minggu (8/10), dua turis kebanggsaan Israel ditembak mati oleh seorang petugas polisi Mesir. 

Pemimpin dari seluruh dunia, termasuk negara-negara besar seperti Cina, sudah mendesak para pihak perang untuk menurunkan tensi, agar konflik tidak memperluas di kawasan.

Situasi di kawasan menjadi kian volatil. Israel dan Arab Saudi sedang menjalankan proses penjalinan hubungan atau normalisasi hubungan. Negara-negara lain di kawasan Timur Tengah juga berangkulan dengan Israel. Pada 2020, Uni Emirat Arab, Bahrain, Marokko dan Sudan menjalin relasi diplomatik dengan Israel, menyusul kedua negara yang bertetanggaan dengan Israel, yaitu Mesir (1978) dan Yordania (1994). 

Belum tentu apakah normalisasi antara Israel dan Arab Saudi akan dipengaruhi peringatan penuh kekerasan oleh Hamas atas nama warga Palestina.

Apa itu Timur Tengah? Salah satu kawasan dunia yang bergejolak tanpa henti. Secara geopolitik, kawasan Timur Tengah meliputi Suriah, Lebanon, Yordania, Mesir, Turki, Iran, Irak, Arab Saudi, Kuwait, Qatar, Bahrain, Uni Emirat Arab, Kesultanan Oman, Yaman, Israel, dan wilayah Otoritas Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat.