Popularitas seni dan budaya dari Negeri Gingseng mendunia. Pengaruh budaya populer Korea Selatan sudah dilanggengkan dalam kosakata bahasa informal di Indonesia: Misal, ‘Drakor’ – alias Drama Korea. Bahasa Korea sendiri pun diminati konsumen budaya khas Negeri Gingseng di seluruh dunia.

Di sisi lain, kekuasaan lunak Indonesia jelas tidak se-ciamik daya kreatif Korea. Bagaimanapun, kebudayaan Indonesia juga telah hadir di Korea Selatan. Salah institusi yang menyebarkan citarasa budaya Indonesia di luar negeri adalah ‘Indonesia Centre Korea’. Lembaga asal Indonesia itu sedang mencari tenaga kerja berbasis magang. Meskipun pangkat kerja magang cenderung diasosiasikan dengan pekerjaan awal karier, panggilan terbuka ini dituju pada pelaku budaya dan peminat budaya berusia 30 hingga 40 tahun. 

Kriteria selengkapnya untuk program magang di Indonesia Center di Korea Selatan (program magang akan dilaksanakan di antara bulan Februari hingga Mei 2024):

• Warga Negara Indonesia
• Usia 30 s.d. 40 tahun
• Memiliki keahlian seni budaya, misalnya menari tarian tradisional, menyanyi, memainkan alat musik tradisional atau alat musik modern lainnya.
• Memiliki pengalaman membuat bahan promosi digital di media sosial.
• Diutamakan yang punya pengalaman melatih minimal 2 tahun tentang keahlian seni budaya tradisional Indonesia.
• Memiliki dasar kemampuan Bahasa Inggris level moderat.
• Berpengalaman sebagai tenaga ahli budaya atau pamong budaya.

Baca juga: Pernahkah kamu merasa sebel selepas menonton sebuah acara seni?

Di balik popularitas karya seni 'nonsens': Apakah seni masih seru kalau bahan yang terhidang rupanya absurd saja?

Open Call dari ACI: Panggilan terbuka untuk kawan-kawan pekerja media (grassroots)

ART CALLS Indonesia memfasilitasi inisiatif perdana di Indonesia yang mengundang pekerja dan peminat media alternatif atau akar rumput untuk ber-kohesi secara aktif dalam serangkaian kesempatan baru.